19. FIRST KISS

7.7K 527 12
                                    

HAY GAYS!

SEBELUM BACA WAJIB! FOLLOW WP RARA TERLEBIH DAHULU!

HARAP VOTE+COMMENT! MIKIRIN ALUR CERITA NGGA GAMPANG!

BUKAN LAPAK PENULIS RAPIH!

TANDAI JIKA ADANYA TYPO!

HAPPY READING BLACKCARLOSVERS🦅🏁








Kini Rakha dan Anara sudah sampai di depan rumah Anara.

"Kakak mau mampir?" Tanya Anara setelah turun dari motor, Rakha hanya mengangguk jujur ia ingin beristirahat karena badannya terasa lelah setelah latihan tadi.

Anara membuka kunci pintu rumahnya dan mempersilahkan Rakha masuk, Rakha mendudukkan bokongnya ke kursi yang terbuat dari kayu.

Huh

Rakha menghela nafas lelah sambil menyandarkan badannya yang terasa remuk.

"Mau minum apa kak?"Tawar Anara yang di balas deheman oleh Rakha, lalu Anara berjalan menuju dapur untuk membuat minum.

Rakha mengedarkan pandangannya melihat rumah Anara yang terlihat sederhana namun masih layak di tingali, tak lama Anara datang dengan membawa 2 gelas air.

"Minum kak, maaf kak kalo minumannya cuman es teh." Ujar Anara tak enak, Rakha mulai menyeruput es teh buatan Anara yang sangat cocok di lidahnya.

"Lo tinggal sendiri, udah berapa lama Ra?" Tanya Rakha sambil meletakkan gelas di atas meja.

"Mmm, 2 tahunan kak." Jawab Anara yang hanya di balas anggukan Rakha.

"Pijitan Ra" Ucap Rakha sambil mengangkat tangannya, lalu Anara bangkit dan duduk di samping Rakha dan mulai memijit tangan Rakha.

"Kalo sakit, bilang ya kak."

Anara memijit tangan Rakha dengan pelan dan hati-hati, lain halnya dengan Rakha, ia menikmati setiap pijitan dari gadisnya sambil memejamkan matanya.

Rakha membuka mata dan menoleh sebentar ke Anara yang fokus memijit pundaknya, tiba-tiba ide jahil terlintas di benak Rakha.

"Argh!" Teriak Rakha sambil memegang pundaknya membuat Anara terkejut.

"Eh? Kak maaf! Ana kekencengan ya mijitnya? Duh, maaf kak sakit ya?" Tanya Anara panik.

"Argh! Sakit Ra!"

Anara semakin panik melihat Rakha yang menekan pundaknya sambil berteriak kesakitan tanpa henti.

"Aduh gimana ya, yaudah kakak tenang dulu kakak jangan teri_"

"Ra sakit!"

"Y-yaudah, sekarang Ana harus ngapain?" Tanya Anara kesal, Rakha bersorak senang dalam hatinya karena rencananya berhasil.

"O-obatin Ra." Lirih Rakha dengan lemah.

"Bentar" Anara langsung bangkit dari duduknya dan hendak berlari menuju kamarnya, namun baru beberapa langkah Anara berlari Rakha memegang tangannya membuat Anara berhenti dan menoleh.

"M-mau kemana? Shh"

"Mau ngambil obat." Jawab Anara dengan jujur.

"Lama Ra. Shh ada obat yang paling ampuh." Ucap Rakha membuat Anara mengerutkan keningnya pertanda bingung.

"Obat apa kak?"

"Bibir lo."

Anara bertanya dalam hatinya apa sangkut pautnya obat sama bibir?
"H-hah! M-maksudnya kak?"

Prince Of BlackCarlos [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang