49. The Power Of Oyen

1.6K 84 5
                                    

HAY GAYS!

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1444 H 🧡✨🙏

SEBELUM BACA HARAP FOLLOW DAN VOTE TERLEBIH DAHULU!

INFO PENTING ADA DIBAWAH YAA, JADI BACA SAMPAI BAWAH ✨

HAPPY READING BLACKCARLOSVERS 🦅🏁








Disinilah Gavin dan Anara berada, dihalaman samping Markas. Mereka berdua duduk di rerumputan hijau, suasananya begitu menenangkan hati walaupun malam melanda.

"Kakak sering kesini?" Tanya Anara sambil memandang langit yang dihiasi ribuan bintang dan bulan yang terang.

"Iya." Jawab Gavin singkat sontak Anara langsung menatap Gavin, lalu tak sengaja matanya melihat perban di lengan Gavin.

"Eh, ini kenapa Kak?!"

"Luka kecil."

"Pasti sakit ya?" Tanya Anara khawatir sambil mengusap pelan perban tersebut membuat Gavin mengulas senyum tipis. Anara menyingsing pelan lengan baju Gavin, betapa terkejutnya Anara ternyata lukanya cukup panjang dan terdapat bercak merah.

"Kak! Ini luka besar! Kenapa bisa gini?!"

"Biasa Na, anak muda."

Gavin tertawa kecil hal itu membuat Anara cemberut, bisa-bisanya Gavin menganggap enteng luka sepanjang ini.

"Na—"

Pyar!

Brak!

Gavin dan Anara terkejut mendengar keributan didepan, Gavin langsung menarik Anara lalu menyeretnya pergi dari sana.

"Eh eh, mau kemana Kak?"

Gavin tak menjawab ia terus menyeret Anara ke tempat yang lebih aman, Gavin yakin ada serangan tak diundang dari luar. Ia terus menyeret Anara tanpa memperhatikan jalan sekitar, alhasil Anara tersandung sontak Gavin berjongkok.

"Apa yang sakit? Maaf, gue kebawa panik." Lirih Gavin sambil mengusap kaki Anara yang tersandung.

"Iya Kak, untung gak sakit."

"Bener?" Tanya Gavin memastikan yang diangguki langsung Anara, mereka berdua memutuskan untuk duduk dibalik pohon besar yang tak terlalu jauh dari depan Markas.

Setidaknya Anara aman disini karena Rakha menyuruh Gavin untuk mengamankan Gadisnya.

Sementara itu di depan Markas keadaan mulai memanas karena musuh yang sudah lama menghilang, kini muncul tanpa diminta dengan para pasukannya.

"Halo," Sapanya santai sambil melambaikan tangannya. Ia dengan santainya nangkring diatas motor bagian belakang, matanya asik melihat satu persatu musuh didepannya.

"Masih hidup lo?"

"Kirain udah beda alam."

"Kenapa? Takut?" Tanyanya remeh sambil berdecak pelan, ia melompat dari duduknya lalu memasukkan kedua tangannya ke celana jeans hitam.

Pemuda bertampang wajah seolah meremehkan itu berhadapan langsung dengan ketua BlackCarlos, ia menatap dari atas sampai bawah berulang kali. Begitupula sebaliknya, Rakha menatap pemuda didepannya dengan seksama.

"Hai, Rakha" Sapanya sambil tersenyum, tepatnya senyum seolah meremehkan.

Rakha sekarang ingat, pemuda didepannya ini adalah musuh yang sudah lama menghilang, Reza Wijaya Askara. Masih ingat dengan Reza?

Prince Of BlackCarlos [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang