47. Darah?

2.1K 140 15
                                    

HAY GAYS!

WAJIB PAKE BANGET FOLLOW WP RARA!

HARAP VOTE+COMMENT! ALUR CERITA ITU TIDAK GAMPANG!

BUKAN LAPAK PENULIS RAPIH!

TANDAI JIKA ADANYA TYPO!

HAPPY READING BLACKCARLOSVERS 🦅🏁













Prang!

Bunyi pecahan kaca terdengar menggema memenuhi Markas BlackCarlos, semuanya mengumpat kasar berani-beraninya mereka melempari sebuah batu ke Markas kebanggaan mereka. Terdengar suara gaduh di luar Markas, bersamaan dengan itu Rakha muncul dengan rahang mengeras tak lupa tatapan tajam membuat siapapun melihatnya bergidik ngeri.

Rakha mengeluarkan slayer berwarna hitam berbentuk segitiga, di slayer tersebut terdapat lambang kebanggaan BlackCarlos yaitu, Burung . Rakha mengikatnya di kepala, sehingga menambah kesan kepemimpinan.

Semua yang ada di Markas paham akan gelagat Ketua mereka ini, masing-masing dari mereka mengeluarkan slayer lalu memakainya serentak. Mereka keluar dari Markas sesuai arahan sang Ketua BlackCarlos.

Kini Rakha siap untuk bertarung yang sebenarnya, dengan pasukannya ini Rakha menjamin dirinya akan menang, lagi.

"Sebagian jaga Markas! Dan sebagian ikut perang!" Teriak Rakha lantang sambil mengangkat tinggi-tinggi tangannya ke udara.

"BLACKCARLOS!"

"JANGAN BERANI MENGUSIK JIKA TIDAK MAU DI USIK!!" Jawab lantang seluruh anggota BlackCarlos, suara riuh gemuruh memekakkan telinga sebagian langsung keluar dengan Rakha memimpin di depan disusul dengan inti BlackCarlos lalu anggota.

Datangnya pasukan Rakha, membuat sang lawan tertawa remeh tak lupa dengan tatapan menilai seolah Rakha dan pasukannya hanya lawan kecil baginya.

"Nyerah?" Tanyanya remeh membuat Rakha menatapnya dingin, lawannya terlihat sangat tenang tanpa terpancing sedikitpun.

"Tidak terpancing ya?" Gumam pemilik tubuh kekar itu, Nando Renanda.

"Apa kabar? Apa pasukan lo udah siap lawan pasukan gue? Oh, atau kalian hanya pesta miras atau jangan-jangan, kalian main cewek?" Pancing Nando lalu tertawa pelan, setelah melihat anggota BlackCarlos tidak terima dengan ucapannya.

"Jaga mulut sampah lo!"

"Gue tebas mulut resek lo pake katana mau?!"

Rakha mengangkat tangannya dan seketika keadaan kembali hening, hanya terdengar sayup-sayup suasana malam.

"Gue denger, lo punya cewek. Hasil bayaran ya? Boleh lah gue cicip."

Emosi Rakha meningkat setelah mendengar itu, namun sebisa mungkin ia tahan. Namun selang beberapa detik mulut banci Nando mengeluarkan kata yang sangat merendahkan Gadisnya, cukup sudah Rakha akan menghajar habis-habisan banci di depannya.

"SERAANG!!"

Suara pukulan terdengar memenuhi sunyinya malam itu, rintihan maupun raungan kesakitan tak membuat dua kubu berbeda itu berniat berhenti.

Prince Of BlackCarlos [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang