Epilog : Tom and Jerry kalau pacaran

491 59 6
                                    

Ada hati yang termanis dan penuh cintaTentu saja kan kubalas seisi jiwaTiada lagiTiada lagi yang ganggu kitaIni kesungguhanSungguh aku sayang kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada hati yang termanis dan penuh cinta
Tentu saja kan kubalas seisi jiwa
Tiada lagi
Tiada lagi yang ganggu kita
Ini kesungguhan
Sungguh aku sayang kamu

Kahitna -- Cantik

...

Pernah pacaran sama musuh enggak? Mau tau rasanya?

Mungkin, Alisha Yusra Fairuz yang paling tahu rasanya. Memang cinta itu manisnya di awal saja, itu benar. Sangat benar. Karena setelah menginjak tahun kedua pacaran, daripada manisnya, seorang Madhava Sabian Altair yang notabene pacarnya Ais itu kembali lagi menjadi Ian sebelum mereka pacaran, yang super ngeselin dan jahil sampai ke urat nadi!

"BALIKIN NGGAK?!"

Ruang kelas 12 IPA 2 kacau balau jika dua sejoli itu lagi-lagi gelut bar-bar.

"Pinjem atuh sayang~"

Ais mengangkat sapunya tinggi-tinggi.

"Kamu mau nggambar aneh aneh kan! Balikin gak?!" Pekik Ais kesal.

Perkara ribut mereka hari ini hanyalah sekedar buku detik-detik milik Ais yang dibawa kabur Ian, katanya meminjam. Tapi, Ais sudah kapok. Kemarin buku paketnya yang dia pinjam dari perpus berakhir penuh gambaran abstrak yang membuat Ais di denda sewaktu pengembalian dan ia tak mau itu terulang.

"Nggak aneh itu doodle tau!" Sahut Ian tidak terima. Lalu buru-buru berlari sebelum Ais tiba dengan gagang sapu yang sudah patah itu dan menyabetnya menggunakan benda itu.

Ais itu anarkis, kalau beneran kesal dia betul-betul dipukul. Mereka berkejaran sepanjang koridor kelas dua belas IPA dari ujung sampai ke ujung, mengitari taman lalu berakhir kembali ke dalam kelas.

"Uhuk- ampun!" Ian memekik saat Ais berhasil meraup kerah kemeja seragamnya sampai ia terbatuk-batuk karena tercekik.

"Balikin nggak?!" Seru Ais, menekan pinggang Ian dengan gagang sapu.

"Aduh! Iya iya!"

Buku itu akhirnya kembali, tapi Ais belum melepas cengkeramannya pada seragam Ian.

"Kan udah, kapan dilepasnya?"

"Balik dulu coba!"

"Mau dipukul yaa?!"

"Udah balik aja susah amat!"

Ian berbalik, takut-takut. Dihadapannya Ais berkacak pinggang terlihat menyeramkan walau tubuhnya kecil semampai.

"Awh!"

Ian memegang keningnya, tatkala Ais mendaratkan satu sentilan ringan disana.

"Nakal banget!"

Setelahnya Ais kembali ke bangkunya, membuang gagang sapu dikolong mejanya. Itu memang sudah seperti miliknya, biasa dia gunakan untuk menakut-nakuti Ian kalau kumat nakalnya.

{✔️Complete} Boy With LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang