I crossed all the letters and I reached you Look, mine and yours also sound the same Though that doesn't make me you I want to be part of your bookcase I'd like to be involved in your novel As a lover
-BTS — Trivia : Love
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aiden Ranggata Zamir
. . . . . . . . . .
"Tara!"
Si pemilik nama yang merasa terpanggil membalik badan, melihat salah satu rekannya di organisasi sedikit berlari menghampirinya.
"Hai Ken, ada apa?"
"Nggak apa apa cuman mau bilang makasih.."
Tara kemudian mengernyit, makasih?
"Makasih?"
Tote bag diulurkan padanya.
"Makasih oleh olehnya dari Jakarta, anak anak HIMA pada suka, kue mama kamu enak. Ini pie susu dari Bali.."
"Ya ampun Ken gak usah segitunya kali, lagian kuenya masih setoples juga dikosan aku.."
Kendra Wijaya, lelaki itu menggeleng tidak setuju.
"Kamu tau sendiri hari itu kita rapat sampe malem Ra, mereka udah capek capek dan pas kamu bawain kue langsung idup lagi semangatnya, anggep aja ini makasih dari gue sebagai perwakilan pengurus organisasi.."
Meski merasa berlebihan akhirnya Tara menerimanya,
"Oke aku terima, tapi lain kali gausah repot ya Ken, gue iklas lo beneran.."
Si lelaki tampan itu mengangguk.
"Kamu udah kelar kuliah?"
Tara mengangguk.
"Kenapa? Ada kegiatan?"
"Enggak kok, yaudah yuk barengan.."
Pada akhirnya mereka berjalan berdua, sembari membicarakan hal-hal seputar kepentingan organisasi. Tara memang aktif di HIMA dan Kendra adalah salah satu yang memegang jabatan penting di HIMA. Lelaki keturunan Bali itu sebenarnya satu angkatan diatas Tara tetapi ia meminta kepada seluruh mahasiswa di HIMA agar memanggilnya dengan nyaman tanpa embel embel Kak. Pasalnya dia tidak terbiasa dengan panggilan itu, dirumah juga oleh adiknya dia hanya dipanggil nama.
"Aku disini aja Ken.."
Kendra membalik badan ketika Tara berhenti berjalan beberapa langkah dibelakangnya tepat ketika mereka tiba di lantai dasar.