You came to me at the end of a hard day The desperate prayers of a small boy reached you Without color, scent or sound You came into my heart
-EXO - Beautiful
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aiden Ranggata Zamir . . . . . . . . . .
Rangga itu kalau kata Reksa manusia paling nggak neko neko, mengesampingkan perihal kelakuan ajaibnya yang suka ngancurin sesuatu, dia manusia terwoles yang pernah dikenal Reksa. Nah makanya ini kadang sobat Rangga sejak SMA itu bingung, kalau Rangga ini woles kok bisa jadi dewa perusak alam ya? Entahlah bagaimana tangan Rangga bisa ajaib, berbanding terbalik dengan tata caranya berpikir.
Nah tapi ada yang beda dari Rangga hari ini, secara tiba tiba dia merapatkan seluruh anggota SquadAmbyar buat meeting dadakan di warkop Cobra milik Yudhi tetangga Aldebaran itu lo, eh tetangga Rangga juga sih.
"Jadi koen ada apa tumben-tumbenan.."
Si abang ketua memulai pertanyaan inti dari pertemuan dadakan mereka, lima lain yang lebih muda lalu menatap Rangga dengan raut kepo masing masing.
"Gais, besok Vio kan ultah tuh.. Nah-"
"Oh iya ya.." Yang nyahut dengan kurang ajar ini tentu aja Radhitya.
"Kenapa Bang?" Nah ini Rafathan yang kepo, soalnya dia udah ancang ancang mau bikin rencana sendiri.
"Dengerin dulu makanya jangan samber ae!" Celetuk Azura yang kesal dengan dua bocil seumuran yang suka sekali nyerobot omongan abang-abangnya itu.
"Jadi gini.."
Rangga nampak serius, tampangnya udah mirip kayak ketua DPR mau mimpin rapat paripurna.
"..besok Viona kan ultah.." Ulangnya.
"Iye ah udah tau bang!" Kali ini si bontot yang nyahut, abisnya gemes dia kepo. Tapi ujung-ujungnya dapat geplakan mulus dari tangan Azura yang kebetulan duduk disebelahnya.
"..jadi besok itu adek gua ultah.."
"Selamat anda dapat piring!" Sahut yang tertua, gemes juga dia akhirnya.
"Keon iku wis ngulang tiga kali Ngga, remidian ae cuma sekali!" Reksa ikutan gerah pengen nabok Rangga, gitu ae terus diulang ulang.
"Ya makanya dengerin dulu.."
Oke sekarang ke enamnya diem, berusaha sabar sambil baca dzikir dihati masing masing semoga kalimat selanjutnya bukan yang bermakna sama.