Cinta itu macam musik yang indah. Bedanya, cinta sejati akan membuatmu tetap menari meskipun musiknya telah lama berhenti.
-Tere Liye
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Reksa Zuan Alterio . . . . . . . . . .
Zoya tidak menyangka kalau pacaran dengan Reksa itu sebahagia ini, serius. Dia merasa seolah seluruh pikiran negatifnya hilang ditelan oleh pancaran energi positif milik cowok itu. As usual, mereka cuman makan bareng, pulang bareng, ke perpus bareng, ke mall bareng, nonton bareng, ngopi bareng dan plus nya sekarang berangkat bareng juga, terus ngopinya dia udah diajak sama gengnya Reksa dong. Itu si SquadAmbyar yang kalau menurut Zoya isinya cowok cowok luar biasa, they just fun, handsome and smart guys. Mereka kayak perkumpulan sederhana yang sebenarnya luar biasa.
Sebenarnya garis dasar seseorang menilai orang lain kan disana, seberapa dia bisa di ajak mengakrabkan diri, penampilannya dan pola pikirnya, latar belakang keluarga itu nilai tambahan. Meski memang ya, Zoya akui mereka sekumpulan orang berada. Lagi pula jika terdaftar sebagai mahasiswa UB jalur non beasiswa sudah bisa ditebak latar belakang keluarga nya kan? Pasti berada.
Sesuatu yang dikira Zoya akan berubah antara bagaimana Reksa memperlakukannya ternyata tidak sama sekali. Dikiranya mereka akan lebih sering skinship atau semacamnya tapi Reksa tidak melakukannya, he just said that it's something that should done by married couple. Kata Reksa, mereka pacaran halal saja biar berkah. Dan menurut kalian perasaan Zoya seperti apa saat diperlakukan sedemikian rupa?
Dibandingkan ia kecewa atau semacamnya, Zoya justru semakin jatuh hati dengan lelaki ini.
Suatu perasaan dimana ia bersyukur jatuh pada orang yang tepat. Suatu perasaan dimana ia dapat melupakan tentang traumanya akan terikat dengan relationship. Suatu perasaan dimana ia seolah dijaga oleh lelaki baik hati yang memperlakukannya dengan sangat terhormat.
Dan satu hal yang membuatnya paling menyentuh, Reksa memiliki jutaan pesona dari sisi pribadi kehidupannya. Bagaimana dia selalu tepat waktu dalam beribadah, bagaimana dia begitu lancar mengaji, bagaimana dia memperlakukan ibunya, adiknya dan ayahnya, bagaimana dia menjalin hubungan dengan orang lain, bagaimana dia berteman, seolah semuanya sudah lebih dari baik.
Meskipun tidak ada manusia yang sempurna, bagi Zoya Reksa sudah cukup untuk kriteria sempurna yang pernah ada dalam benaknya.
Zoya tidak masalah kalau Reksa sangat minus dalam kegiatan fisik, takut dengan serangga, tidak suka menonton film horor, thriller atau bahkan action -well karena dia penakut, tidak masalah kalau Reksa tidak tahu mesin, tidak bisa memperbaiki perkakas rusak, tidak bisa diajak naik bianglala, takut roller coaster. Tunggu kenapa banyak sekali?