45. Kencan Pertama?

661 54 21
                                    

●○●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●○●

«45»

"Kencan Pertama"

●○●

※※※

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

※※※

Sebenarnya sejak awal Zaskia tahu kalau Aldebaran memiliki seorang adik, karena kerap kali terucap sendiri dari bibir lelaki itu. Hanya saja bayangannya berbeda dengan kenyataan yang kini ada dihadapannya.

Dia masih ingat Aldebaran berkata bahwa adiknya harus dijaga, tapi yang harus dijaga adalah lelaki 17 tahun yang sedang terlihat baik baik saja dan fokus menatap layar televisi dengan stik game di tangannya.

Oh? Pikirnya Radhitya mungkin sakit, hanya bisa terbaring lemah, sehingga harus dijaga. Bukannya duduk disofa dengan kaki diluruskan diatas meja pendek dan setoples kripik kentang disampingnya.

Dan dia sedang main game.

Jangankan Zaskia, Aldebaran saja menyesal mengiyakan perintah ibunya.

Lelaki itu berjalan mendekati si adik. Lantas memukul belakang lehernya. Tidak terlalu keras.

"Akkhh apasih!"

"Orang sakit tuh tidur sana malah main game!"

"Gak ngantuk anjir!"

"Hehh bahasamu!"

Aldebaran memukulnya lagi. Tidak keras. Tentu saja, kakak mana yang tega memukuli adiknya dengan tenaga penuh.

Radhitya mendumal kesal. Baru juga satu ronde, tadi saat ada ibunya telinganya pengang karena diomeli panjang kali lebar kali tinggi. Makanya dia main game supaya bisa tidur nyenyak.

"Astagfirullah!"

Radhitya tersentak kaget. Ia baru sadar ada gadis cantik yang berdiri agak jauh dibelakang Aldebaran.

"Eh mas siapa tuh? Kenalin dong.." Katanya.

"Bogeman dulu sini sama mas!"

"Dihh..."

{✔️Complete} Boy With LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang