62. Kepercayaan Semu

555 39 8
                                    

Halo everyone?

Apa kabar kalian?

Masih inget kan BWL sekarang udah kambek kok🙃👉👈

Nunggu gak? (Enggak)

Gapapa, aku akan tetap datang🤣

Malming ini, galau yuk..

○ Kepercayaan Semu #62 ○

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

○ Kepercayaan Semu #62 ○

○ Kepercayaan Semu #62 ○

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

<]_BWL_[>

Untuk pertama kalinya Zoya merasa bahwa ia harus berpikir ratusan kali hanya untuk meminta Reksa menjemputnya. Reksa yang awalnya berkata akan bekerja di bimbel ternyata mengambil part time di sebuah perusahaan distributor swasta, jam kerjanya memang fleksibel namun ia tetap diharuskan berada dikantor untuk jam kerja yang telah disepakati. Jadi setiap pulang kuliah, Reksa akan langsung ke tempat kerja. Lelaki itu pulangnya juga tak tentu, kadang jam delapan kadang jam sembilan kadang juga bisa lebih malam atau lebih sore.

Zoya menatap ponselnya yang sepi, hanya notifikasi chat grup dan satu dari Irene yang masih di Thailand. Ia duduk di kursi panjang yang ada di selasar gedung fakultasnya, Zoya tidak terbiasa bawa motor sejak mulai kuliah. Letak kampusnya yang ada ditengah kota dan ia yang belum pernah lolos ujian mengemudi membuatnya malas berkendara karena sering kena tilang saat semester awal kuliah. Dia sangat tidak hoki dengan yang namanya operasi lalu lintas, dari 10 kali kejadian 7 kalinya pasti ketilang. Makanya ia lebih sering naik ojek online atau diantar jemput Reksa, kebiasaannya nebeng Reksa memang sudah berlangsung sangat lama sejak keduanya masih sekolah.

Gara-gara projek kelompok hari ini ia tinggal di kampus, membiarkan Reksa tadi berangkat kerja tanpa mengantarnya pulang lebih dulu seperti biasanya, walau pemuda itu mengatakan jika ia bisa menjemput meski di jam kerja, Zoya tetap merasa sungkan. Takut image Reksa jadi buruk diantara rekan kerja karena terlalu sering ijin di jam kerja. 

Gadis itu menjelajah kontaknya, mencari barangkali ada nomor yang bisa ia hubungi untuk minta tebengan atau jemputan, biasanya ia numpang Irene juga walau numpangnya gak tahu diri karena rumah mereka beda arah. Berhubung sobat nya itu tengah diluar negeri, ia jadi bingung mau nebeng siapa. Mana sudah hampir malam juga, kampus kelihatan makin ngeri ditambah ia seorang diri.

{✔️Complete} Boy With LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang