3. Reksa yang tahu diri

644 91 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...


Pas pertama kali gabung sama teman-temannya Rangga, Reksa itu kikuk sendiri. Padahal dikelas dia yang paling gampang akrab sama teman lainnya. Tapi pas ketemu Aldebaran pertama kali dia kayak merasa masuk ke dunia yang belum pernah dia masukin sebelumnya, Aldebaran ramah kok, supel juga cuman dia receh dan kerecehannya Aldebaran ini membuatnya menciut. Seperti rasanya kamu yang biasa rangking satu sekelas sekarang pindah sekolah dan disana kamu cuman dapet 10 besar.

Jujur saja, Reksa minder, bukan karena kalah pinter (kalau karena kalah pinter mah dia gak ada ceritanya bisa sebangku sama Rangga) tapi karena merasa sangat telat gabung bersama mereka yang waktu itu udah genap berenam, ada banyak hal yang Reksa nggak ngerti. Dan yang paling sulit dia mengerti adalah bagaimana keenam pemuda itu bisa jadi sekawan, bahkan anehnya tiga bocah yang waktu itu belum genap 15 tahun aja bisa banget nimpalin abang abangnya, apalagi si bungsu yang doyan banget ngericuh.

Dia pernah merasa gak pantes buat gabung bareng mereka, bayangin aja keenamnya udah kenal dari SD sedangkan dia baru jaman SMA. Ya cuman rasanya aneh gitu dan banyak hal yang dia lewatkan, mana rumahnya juga jauh dari kompleks perumahan mereka. Tapi tahu tidak apa yang akhirnya menyadarkan seorang Reksa Zuan Alterio buat yakin kalau dia diterima tulus oleh mereka?

Madhava Sabian Altair, bocah itu masih chubby, lucu, dan kadang mandi bareng Radhitya pas pertama Reksa kenal. Padahal seusianya dulu ia saja sudah merasa malu untuk sekedar dibantu menggosok punggung oleh ibuknya sejak sehabis sunat.

Sabian adalah satu satunya yang peka kalau Reksa sedang krisis kepercayaan diri saat sedang bergabung bersama lingkar persahabatan mereka. Dulu rumah Sabian itu jauh dari Sukun, dia tinggal di daerah Tidar tapi satu sekolah sama Radhi sehingga pulangnya dibawa ayah Radhi kerumahnya sampai sore hari kalau sudah dijemput salah satu dari orangtuanya barulah Sabian pulang, kalau mereka tidak bisa menjemput alternatif nya ada dua, menginap atau pulang bareng Reksa.

Meski sering menginap tapi setiap pulang dia juga jadi lebih sering bareng Reksa. Jadilah mereka lebih dekat satu sama lain, bahkan Sabian cuma curhat masalah serius sama Reksa loh. Saking dekatnya mereka gara gara sering pulang bareng. Sekarang meski rumah Sabian sudah pindah ke daerah Ijen, dia mah nggak sungkan kok minta dianterin pulang, meski Reksa nanti harus puter puter lagi.

Sabian yang menempelinya sudah seperti perangko ini membuatnya sedikit lega, belum lagi para abangnya juga memberi lampu hijau untuk mempercayakan bocah lucu itu untuk ikut diboncengannya setiap sore hari, dari situlah Reksa tahu kalau ia dipercaya, ia diterima meski banyak hal yang ia lewatkan mereka bahkan mulai membagikannya satu per satu lewat cerita dan yang lebih sering berbagi cerita ya tentu saja Sabian.

Bertemu dengan Rangga dan lima sekawan lainnya membuatnya sadar bahwa ada yang namanya sebuah lingkar persahabatan yang setulus ini. Membagikan hal positif, saling menjaga satu sama lain dan berorientasi pada hal hal baik.

{✔️Complete} Boy With LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang