Hallo 🤗
Happy reading 💜
Keadaan rumah sakit Guntur sekarang sedang ramai di tambah tadi ada kecelakaan masal yang di bawa ke rumah sakit tersebut.
Sama halnya dengan Ayu dan Agus, mereka juga tengah sibuk memindahkan seseorang yang pernah mereka tabrak ke ruangan vip.
Ya, dua minggu yang lalu mereka tak sengaja menabrak seseorang sampai orang itu koma, mereka tahu kalau mereka bersalah itu sebabnya mereka membawa orang itu ke rumah sakit dengan pengobatan vip.
"Pah? Apa anak itu udah di pindahin?" tanya Ayu kepada Agus yang sedang mengotak-atik ponselnya.
"Udah, mama tenang aja." jawab Agus sambil menepuk pundak Ayu.
"Papah udah nyari tahu belum identitas anak itu? Takut nanti orang tuanya nyariin." Agus terdiam mendengar pertanyaan dari Ayu. Karena sampai saat ini ia belum menemukan identitas ataupun alamat anak itu.
"Belum mah, tapi papah bakal berusaha buat nyari tahu, papah juga udah nyuruh bawahan papah buat bantu cari." jawab Agus mencoba menenangkan Ayu.
"Kalau bisa secepatnya ya pah, mama takut orang tua dia nyariin." ucap Ayu dan di jawab anggukan oleh Agus.
"Iya mah pasti papah bakal temui orang tuanya secepatnya." jawab Agus.
Saat kerjain perkara, kebetulan orang yang jadi korban itu tidak bawa kartu identitas jadi Ayu maupun Agus tak tahu menahu tentang orang itu, sekedar namanya saja mereka tak tahu.
"Yang penting mama jangan beritahu anak-anak takut nantinya mereka kepikiran." ucap Agus dan di angguki oleh Ayu.
"Iya pah, mama bakal rahasiain ini dari anak-anak." jawab Ayu.
"Mama berharap semoga anak itu bisa selamat." lirih Ayu.
"Anak itu pasti selamat mah, mama tenang aja biar papah yang urus semuanya." ucap Agus langsung memeluk Ayu.
***
Masih dengan perasaan yang penasaran, dari tadi Regal terus mengotak-atik handphonenya mencoba mencari tahu identitas gadis lampu merah itu. Bahkan ia tak sempat ikut main karena terlalu fokus melihat handphonenya.
"Gal? Masih belum selesai ngestalk nya?" tanya Andro yang sedang memegang stik billiard.
"Apasih? Siapa juga yang ngestalk? Rese banget lo!" jawab Regal sensi.
Mereka yang ada di sana langsung saling pandang setelah mendengar jawaban dari Regal. Fiks! Ternyata benar Regal lagi kasmaran, pikir mereka.
"Kalau lo gak lagi kasmaran terus kenapa lo gak main?" tanya Arlon ikut bicara.
"Gue lagi gak mood main." jawab Regal lagi-lagi terdengar sensi di telinga mereka.
"Tuh, jawabnya aja sensi pasti lo lagi jatuh cinta pada pandangan pertama, sama cewek yang di lampu merah itu kan?" ucap Raul membuat Regal semakin kesal.
"Bacot lo!" decak Regal.
Regal memasukan handphonenya kedalam saku jaketnya, lalu ia bangkit dari duduknya dan langsung merebut stik itu dari tangan Raul.
"Nah gitu dong, ikut main sama kita-kita jangan bucin mulu." ucap Raul merasa puas.
Sekarang Regal sudah terbawa suasana main billiard, tapi meskipun begitu tetap saja pikirannya masih tertuju kepada gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi kamvret
FantasyOn going Bagaimana jadinya jika Andre si cowok bobrok nan playboy cap badak itu bertransmigrasi ke tubuh seorang cewek yang sudah berimage buruk di mata semua orang, di tambah lagi ia sering di juluki nenek lampir karena sikapnya yang suka membully...