32. FLASHBACK

3K 604 79
                                    

Hallo🤗

Happy reading 💜


Sedari kemarin baik Agus ataupun pak Ghandi belum tidur sama sekali karena mereka terjaga menunggu Andre sadar, bahkan untuk mengisi kegabutan mereka bermain Ludo king bersama.

"Kata dokter anak itu kapan sadarnya?" tanya Ghani dengan mata yang sudah terasa berat untuk di buka.

"Katanya sih nanti sore, tapi gak tau juga sih kan baru katanya." jawab Agus sama-sama sudah mengantuk.

"Berhubungan anak itu bakal bangun sore? Gimana kalau kita tidur dulu? Ini mata udah berat banget buat di buka." ujar Ghandi.

"Oke lah saya setuju, lagian saya juga udah ngantuk banget." jawab Agus.

Akhirnya mereka tertidur dengan pulas. Akan tetapi lain dengan lelaki yang sedang berbaring di ranjang rumah sakit.

Perlahan mata lelaki itu terbuka, menangkap semua cahaya yang masuk melalui retina matanya. Dirinya terasa lemah tak berdaya, bahkan untuk menggerakkan tubuhnya pun sedikit kesusahan.

"Ini di mana?" gumam lelaki itu menatap langit-langit.

Lelaki itu menoleh kesamping melihat wajahnya yang penuh lebam. Tapi bukan itu yang ia pikirkan sekarang.

"Kenapa gue di sini?" gumam Starla bertanya.

Ia terus memperhatikan wajah yang ada di cermin itu, sayup-sayup ia mengingat sesuatu.

"Bu-bukannya dia lelaki yang nolongin gue waktu itu?" gumam Starla tertegun.

Yang di maksud Starla adalah Andre pernah menolongnya waktu ia mencoba untuk bunuh diri di sebuah jembatan.

Starla berdiri di atas pagar penyangga jembatan yang cukup curam, meskipun sakit di bagian hatinya ia tetap mengusap air matanya.

Masalahnya kini sudah terlalu banyak, mustahil untuk di selesaikan seorang diri, apalagi ia seorang pecundang yang tidak bisa melakukan apa-apa selain menyusahkan orang lain.

"Kata orang kalau kita jadi orang baik, maka kita akan di pertemukan dengan orang baik lagi kan? Tapi kenapa ngga dengan gue? Gue udah mencoba jadi orang baik tapi selalu sakit yang gue terima? Emangnya seburuk apa diri gue? Kenapa semua orang gak ngasih kesempatan buat gue berubah?" lirih Starla makin terisak.

"Kalau dengan perginya gue bisa membuat semua orang percaya kalau gue udah berbuah? Maka gue bakal lakuin itu." ucapnya lagi sebelum ia melepaskan tangannya dari pagar.

Perlahan Strala menghela nafas panjang, matanya perlahan tertutup dan kakinya perlahan bergeser. Gadis itu sudah berpikir kalau sekarang adalah waktunya untuk pergi namun dari arah belakang seseorang menarik tangannya.

Andre menarik tangan Strala cukup kasar sampai tubuh gadis itu menubruk dada bidangnya, ia tidak tahu apa yang di lakukan seorang wanita di atas pagar jembatan, tapi yang Andre pikirkan adalah bunuh diri.

"LO GILA APA? NGAPAIN LO BERDIRI DI ATAS SANA? BAHAYA TAU!" gerutu Andre tidak santai.

Starla tidak menjawab, ia malah memberontak melepaskan tangannya setelahnya ia mencoba untuk terjun lagi. Melihat itu Andre dengan sigap menggenggam erat tangan gadis itu.

"KENAPA LO TERUS GANGGU GUE? LEPASIN TANGAN GUE! GUE JUGA GAK PERNAH GANGGU LO!" decak Starla semakin terasa sesak.

Transmigrasi kamvretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang