Hallo👋
Happy reading 💜
Hari ini keadaan korban kecelakaan yang di sebabkan oleh Agus dan Ayu sudah perlahan membaik, keadaannya juga sudah tidak separah dulu.
Dan sekarang mereka sedang duduk di kursi di depan ruangan inap tersebut.
"Pah? Papah udah cari tahu identitas anak itu belum?" tanya Ayu.
"Udah mah, papah juga dapat Poto masa kecilnya ternyata dia punya adik perempuan." jawab Agus.
"Coba mama lihat, nama anak itu siapa?" ujar Ayu.
"Namanya Andre Mahatma Gandhi, nama adiknya Tresa Alinea." jawab Agus sembari memberikan sebuah amplop berwarna cokelat kepada istrinya.
Ayu membuka amplop itu, lalu ia melihat-lihat isinya.
"Jadi Andre masih sekolah? Mamah kira dia udah lulus, terus anak itu tinggal sama siapa?" tanya Ayu lagi.
"Kata anak buah papah, Andre hanya tinggal berdua sama adiknya karena orang tua mereka sudah meninggal akibat kecelakaan 10 tahun silam." jawab Agus memuat Ayu menohok terkejut.
"Mereka tinggal berdua? Terus yang biayain mereka siapa?" ujar Ayu penasaran.
"Papah juga gak tahu, mungkin rezeki mereka lancar kali. Tapi papah denger-denger kalau Andre itu kerja sebagai barista di kafe Ambella." jawab Agus.
"Astaga, dia kan masih sekolah kenapa harus kerja part time?" gumam Ayu.
Saat Ayu melihat-lihat isi map itu matanya tak sengaja melihat sebuah poto bayi, ada satu hal yang membuat dirinya merasa tertarik melihat poto itu.
"Pah ini poto bayi siapa?" tanya Ayu memperlihatkan lembar poto itu kepada Agus.
"Yang lelaki ini Andre dan yang perempuan ini Tresa, adiknya." jawab Agus.
"Coba deh papah liat baik-baik, kok wajahnya mirip sama anaknya Bu April yang hilang ya? Atau mungkin ini cuma perasaan mamah aja?" ujar Ayu membuat Agus berpikir.
"Iya sih mirip tapi kan mereka bukan anaknya Bu April, tuh lihat aja nama orang tua mereka tertera di sana lengkap dengan tanggal lahirnya." jawab Agus.
"Mungkin ini cuma perasaan mamah aja ya pah?" ucap Ayu.
"Makannya mamah jangan kebanyakan berpikir, mamah cukup diem aja gak usah banyak pikiran biar urusan Andre papah yang urus masalah Starla juga kan ada kakak-kakaknya yang bisa bantu, jadi mamah tenang aja." ujar Agus mengusap pelan bahu Ayu.
"Iya pah," ucap Ayu.
"Kata dokter Andre bakalan kapan sadarnya?" tanya Ayu.
"Kata dokter sih sekitaran tiga sampai empat hari lagi." jawab Agus, Ayu hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Syukurlah kalau dia baik-baik aja, mamah bener-bener khawatir." ujar Ayu.
"Nanti papah bakal nemui Tresa untuk meminta maaf dan mempertanggung jawabkan kesalahan papah." ucap Agus.
"Jangan, tunggu Andre pulih dulu agar Tresa gak khawatir lihat keadaan kakaknya." cegah Ayu.
"Kalau adiknya nyariin gimana? Nanti dia lapor polisi bisa berabe urusannya." ucap Agus.
Ayu teridam mendengar ucapan Agus, ada benarnya namun tetap saja ia juga tidak ingin Tresa khawatir melihat kondisi sosok sang kakak terbaring lemah di kasur rumah sakit.
"Papah jangan turun tangan soal masalah Tresa, biar mama aja yang selesainnya." ucap Ayu tegas.
"Emangnya mamah mau ngapain? Jangan macem-macem mah ini masalah serius." ucap Agus khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi kamvret
FantasyOn going Bagaimana jadinya jika Andre si cowok bobrok nan playboy cap badak itu bertransmigrasi ke tubuh seorang cewek yang sudah berimage buruk di mata semua orang, di tambah lagi ia sering di juluki nenek lampir karena sikapnya yang suka membully...