23. NYAMAN

4K 614 46
                                    

Hallo🤗

Happy reading 💜

Lama sudah ku menanti
Banyak cinta datang dan pergi
Tapi tak pernah aku senyaman ini
Mungkin dirimulah cinta sejati

Tak akan kuragu lagi
Kujaga sampai ke ujung nadi
Takkan kusia-siakan lagi
Buat hidupku lebih berarti

Cintamu senyaman mentari pagi
Seperti pelangi, s'lalu kunanti
Cintamu tak akan pernah terganti
Selamanya di hati
Aku bahagia, milikimu seutuhnya


Istirahat kali ini Chaca hanya berdua bersama Majo di pinggir lapangan, moment ini paling langkah bagi keduanya karena saat di sekolah mereka selalu di sibukkan dengan urusan masing-masing.

Chaca duduk di sebelah Majo sambil megaduk mie ayam yang ia pesan kantin mang Endang.

Wiss mie ayam mang Endang paling the best! Kalian wajib coba!

"Kamu kok gak makan? Gak lapar apa?" tanya Chaca kepada Majo yang sedang meminum minuman bersoda.

"Gak." jawab Majo.

"Bohong kamu pasti malu kan makan di depan aku? Gak usah malu-malu, kita kan udah jadi pacar," Majo tersenyum mendengar ocehan gadis itu.

"Aku gak laper." jawab Majo.

"Kamu cobain mie ini, sekali suap aja." ucap Chaca menyerahkan mangkuk mie ayam kepada Majo.

"Gak laper Cha." tolak Majo memundurkan mangkuk itu.

"Satu suap aja, aku janji gak bakal paksa kamu lagi." ucap Chaca memohon.

Melihat Chaca yang terus memaksa, terpaksa Majo harus mengalah. Ia mengambil mangkuk berisi mie ayam itu dari tangan Chaca.

"Janji ya satu suap aja." ucap Majo menatap Chaca penuh kewaspadaan.

"Mm." jawab Chaca mengangguk.

"Lucu banget, pacar siapa sih?" gumam Majo tersenyum, setelahnya ia memasukkan mie itu kedalam mulutnya.

"Aku pacar kamu."

"Kamu siapa?"

"Majo."

"Majo siapa?"

"Alvero Majo Prasetyo."lagi-lagi Majo tersenyum girang mendengar jawaban dari gadis itu.

"Nih giliran kamu yang makan, habisin! Kalau ga abis awas aja." ucapnya langsung memberikan mangkuk itu kepada Chaca.

"Siap 86." ujar Chaca sambil hormat.

Majo menurunkan pandangannya memperhatikan seorang gadis yang tengah makan, bahkan dilihat dari segi manapun Chaca tetaplah cantik.

Majo mengambil sesuatu dari saku celananya, ia mengambil sebuah jepit yang ia beli kemarin.

Tangannya bergerak melerai pelan rambut Chaca setelah itu ia memakaikan jepit rambut yang berbentuk kupu-kupu.

"Aku gak tahu kamu bakalan suka atau nggak tapi untuk sekarang kamu pake dulu." ucap Majo sambil memakaikan jepit itu.

Chaca terkejut sekaligus gugup karena Majo yang tiba-tiba memakaikan sesuatu di rambutnya.

Ia menatap Majo dengan pandangan gugup.

"Jadi yang kamu maksud kemarin adalah jepit?" tanya Chaca.

Transmigrasi kamvretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang