27. HARI TERKAHIR

3.8K 651 94
                                    

Hallo 👋

Happy reading 💜

"Sampai bertemu lagi di garis takdir  yang sudah di tentukan."

Hari ini adalah hari terkahir Andre berada di tubuh Strala menurut instruksi dari Mbah kudit.

"Ini hari terakhir gue." batin Andre terharu.

Dengan semangat yang membara dan mood yang booster, Andre bangun dari tidurnya bahkan gaya bangunnya nya pun dengan cara kayang.

"Huuh, kayanya tubuh nih cewek lentur juga sampe-sampe gue bisa kayang kayak barusan." gumam Andre.

Hari ini udara benar-benar terasa segar dan sejuk membuat Andre sangat semangat menjalani kehidupan. Namun ia merasa sedih karena tidak bisa lagi menggangu Regal tengah malam kalau dirinya kembali nanti.

"Oh astaga Rhoma, sepertinya hari ini gue harus ngelakuin sesuatu yang berbaur kenangan karena besok gue bakal kembali ke tubuh asli gue, semoga gue gak kangen liat wajah pak Agus." gumam Andre.

Andre menghirup udara sedalam mungkin. "Bahkan udaranya aja udah kecium bau-bau keajaiban, kayaknya gue bakal kangen deh sama tempat ini." rintih Andre membekap mulutnya berlagak sok sedih.

Setelah Andre sudah siap memakai atribut seragamnya, ia segera turun untuk sarapan pagi. Saat dirinya sudah sampai di bawah lagi-lagi ia di suguhkan dengan pemandangan yang cukup menyedihkan.

"Kayanya gue juga bakal kangen sama wajah jelek mereka, meskipun begitu gue tetep bakal ngucapin selamat tinggal eaakk." batin Andre.

Andre melihat sekumpulan Romusa atau biasa di sebut rombongan muka susah, tetapi sangat di sayangkan di sana ia tak melihat kedua orang tuanya.

"Lama banget lo, gue udah laper pengen makan." decak Regal menggerutu.

"Ribet banget sih lo, kalo laper ya tinggal makan jangan nunggu gue dateng! Punya otak kok gak di pake." jawab Andre ketus setelah itu ia duduk di tempat biasa yaitu di sebelah Arlon.

"Di antara semua orang kayanya cuma lo deh yang bakal gue inget, soalnya Lo itu cool dan sholehadin, gak kayak si begal tuh banyak omong." ucap Andre menunjuk Arlon menggunakan sendoknya.

"Hmm, kalau lagi makan ada baiknya jangan banyak ngomong nanti sendoknya ke telan bisa barabe urusannya." jawab Arlon sembari mengolesi selai ke atas rotinya.

"Lo kemarin ada masalah apalagi sih sama si Andro? Sampe-sampe semua orang ikut tawuran?" tanya Rigen membuat Andre meliriknya.

"Oh, yang kemarin? Si Andro demo gak terima kalau gue jadi ketua grup qosidah, lo tau gak alasannya? Karena si Andro terlalu iri dengki sama gue makanya dia kayak setan kemarin." jawab Andre membuat Arlon tersedak rotinya.

"Kalau jawab yang bener! Jangan ngawur sana-sini!" ucap Arlon menepuk bahu Andre cukup keras.

"Nyari ribut lo sama gue?" decak Andre membalas pukulan Arlon.

"Strala! Gue nanya serius gak ada unsur bercanda!" ucap Rigen tegas.

"Kemarin si Andro fitnah gue dorong si Aira dari atas tangga, gue gak terima lah karena gue gak salah apa-apa, eh tapi si Andro malah ngatain gue! Yaudah gitu aja." jawab Andre.

"Bohong lo," ucap Rigen kembali memakan makanannya.

"Ngapain nanya kalau lo gak percaya? Mubazir kata aja lo!" ucap Andre.

"Pak Agus sama mama kemana ya?" tanya Andre langsung mendapat tatapan heran dari ketiga cowok itu.

"Lo sebut kayak gitu sama papah sendiri? Gak salah?" tanya Arlon.

Transmigrasi kamvretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang