31. GAGAL AESTHETIC

3.4K 684 137
                                    

Hallo 🤗

Happy reading 💜

Andre sekarang sudah berada di depan danau tempat biasa yang sering ia kunjungi bersama Tresa.

Kakinya perlahan berjalan menerobos air danau yang terasa dingin, sebenarnya Mbah Kudit hanya menyuruh membaca di dekat danau  bukan nyebur ke dalam danaunya.

Tapi hal itu tidak berlaku bagi Andre yang suka dengan uji adrenalin.

"Eh babi ngepet!" desis Andre saat kakinya tak sengaja tergelincir.

"Untung gak jatuh."

Kini air danau itu sudah setinggi lutut Andre. Di rasa sudah cukup dramatis tangannya bergerak merogoh sepucuk surat yang tadi ia simpan di saku jaketnya. Perlahan ia membuka surat itu dengan perasaan yang penuh  semangat.

"Sebelumnya gue minta maaf sama pemilik tubuh ini karena gue gak sanggup untuk terus bertahan di kehidupan lo, gue juga punya dunia sendiri, gue punya adik yang harus jaga, gue punya masalah yang harus gue selesain. Oleh karena itu gue mohon kepada lo Strala, dimana pun lo berada kembalilah ke tubuh asli lo, tubuh ini butuh pemilik aslinya. Gue harap besok kita sudah berada di tempat yang semula." gumam Andre penuh harap.

Setelah Andre membuka surat itu, ia mulai membaca bait per bait yang tertulis di kertas sana. Kata-katanya cukup haru seperti seseorang yang baru saja di tinggal pergi  sampai-sampai Andre merasa larut dalam kisahnya.

"Kok si Mbah nulis suratnya kayak begini sih? Apa si Mbah sadboy? Masa seorang Mbah bisa sadboy juga?" gumam Andre langsung membekap mulutnya.

"Saatnya untuk aku mereda dan membawa semua cerita, kini tunggulah pelangi untuk mengobati luka. Semoga kamu selalu bahagia."

"Ternyata si Mbah hebat juga ya bucin nya." ucap Andre kagum.

"Kayaknya bagus nih kalau suratnya gue jadiin caption status WhatsApp." lanjutnya sembari menghidupkan layar ponselnya.

Cekrek.

Andre memotret pemandangan kota dengan suasana berwarna orange, lumayan dapat gambar aesthetic buat background caption bucin.

***
Baron menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi, ia akan mencari Strala ketempat dimana dirinya pernah melihat gadis itu menangis.

Sebelumnya Baron atau beberapa bulan kebelakang ia pernah melihat Strala menangis di sebuah taman dekat danau, namun ia baru menyadari sekarang kalau ternyata gadis yang waktu dulu menangis itu adalah Strala.

"Apa semua ini gara-gara si Andro?" gumam Baron.

Setelah Baron sampai di tempat itu, benar saja ia melihat seorang gadis yang sedang berada hampir  seperempat di tengah danau, bisa ia simpulkan kalau gadis itu adalah Starla.

Dengan cepat Baron berlari menghampiri Starla. Lalu ia menarik tangan Strala dan menyeretnya naik ke darat.

Setelah selesai membaca surat yang pertama, kini waktunya untuk Andre membaca surat kedua akan tetapi aksinya terhenti karena seseorang tiba-tiba menarik tangannya.

"EH, EH EH. LEPASIN GUE ANJIR! NGAPAIN LO NARIK-NARIK TANGAN GUE! COK! LEPASIN WOI!" teriak Andre memberontak tidak terima kalau dirinya di seret secara paksa.

Baron tidak menghiraukan perkataan gadis itu ia lebih memilih untuk membawa Strala ke darat terlebih dahulu.

"LO GILA APA? STRES LO? ORANG LAGI SERIUS MALAH DI GANGGU, BISA GAK SIH LO JANGAN GANGGU GUE SEKALI AJA? BISA NGGAK?" gerutu Andre saat mereka sudah tidak ada di dalam danau lagi.

Transmigrasi kamvretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang