14. MBAH KUDIT

5K 792 125
                                    

Hallo👋

Happy reading 💜

Andre menatap ngeri bangunan yang katanya adalah tempat tinggalnya Mbah Kudit seseorang yang rumornya bisa melihat hal-hal ghaib.

"Serius Tres di sini tempatnya?" tanya Andre kepada Tresa yang sedang berdiri di sampingnya.

"Iya bener, katanya sih di sini tempatnya." jawab Tresa yakin.

Andre menengok ke sekeliling, bulu kuduknya mendadak berdiri dan entah kenapa ia merasakan ada hawa horor di sekitarnya.

"Gue takut ah." ucap Andre berbisik.

Tak jauh beda dari Tresa, ia juga merasakan hal yang sama seperti Andre bedanya Tresa cukup berani karena sekarang masih sore.

"Gue juga takut tapi kita harus lakuin ini supaya jiwa lo di kembalikan ketubuh asli lo." ujar Tresa menyemangati Andre.

"Oke, demi jiwa gue kembali. Gue bakal lawan rasa takut ini." jawab Andre menggenggam erat tangan Tresa.

"Gak usah pegang-pegang juga!" ucap Tresa langsung menghempaskan tangan lelaki itu.

"Gue cowok tapi gue takut sama hal yang begituan." rengek Andre langsung memegang tangan Tresa lagi.

"Kita jalannya bareng-bareng aja." ucap Tresa berjalan perlahan sambil berpegangan tangan.

"Weah! Letoy lo!" umpat Andre meledek Tresa.

"Cih! Gak ngaca." jawab Tresa berdecak sebal.

"Memang benar hidup akan terasa lebih mudah dengan saling berpegangan satu sama lain, saling mendukung dan saling menyemangati, bukan saling membelakangi."

Dengan langkah yang pelan mereka berjalan. Saat sudah sampai di depan pintu, mereka di buat terkejut karena pintunya buka sendiri.

"Buset! Pintunya kebuka sendiri."

"Wanjay."

Andre menepuk pundak Tresa cukup keras setelah berucap seperti itu.

"Lo jangan keyok jadi orang, masa cuma pintu kebuka sendiri lo kaget." Tresa berdecak mendengar perkataan Andre yang sangat tidak berbobot.

"Lo yang kaget duluan, Gue mah jagoan." jawab Tresa sombong.

"Tapi serem juga ya? Kok pintunya bisa kebuka sendiri?" lanjut Tresa.

"Udah ah cepet masuk aja!" ucap Andre langsung membawa Tresa masuk.

"Permisi." ucap mereka begitu memasuki ruangan yang terlihat mistis itu.

"Silahkan masuk." ucapan itu membuat mereka terkejut lagi, suaranya terdengar santai namun tegas.

"Bukannya dosa ya kalau kita ke dukun?" bisik Andre bertanya seraya menatap serius adiknya.

"Dia bukan dukun tapi semacam kiyai." jawab Tresa berbisik.

"Jangan bisik-bisik tetangga! Kalau mau nanya sesuatu cepet kesini jangan buang-buang waktu!" ucap dia lagi.

"Cepet ah kesana! Lo duluan yang jalan." ucap Tresa bersembunyi di belakang Andre.

"Lo duluan ah, takut gue!" ujar Andre langsung menarik tangan Tresa ke depannya lalu ia bersembunyi di belakangnya.

"Gue juga takut jancuk!" umpat Tresa kembali bersembunyi di belakang Andre.

"HADEUH-HADEUH DI SURUH MASUK MALAH SENAM AEROBIK? SITU MAU NANYA SAMA SAYA ATAU MAU ATRAKSI DI DEPAN SAYA?" ucap dia dengan lantang.

Mereka terdiam kaku mendengar suara itu lagi. Suaranya terdengar dekat namun tidak ada orangnya, seketika bulu kuduk Andre berdiri lagi.

Transmigrasi kamvretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang