Hallo 👋
Happy reading 💜
Sekarang Andre sama Baron sedang di perjalanan menuju lapangan basket, awalnya mereka ingin jalan-jalan dulu namun karena gadis itu uring-uringan jadi Baron memutuskan untuk latihan dulu.
"Lo mau makan dulu?" Andre hanya menggeleng sebagai jawaban.
Posisi Andre sekarang, ia sedang menyender ke jendela mobil dengan mata yang fokus melihat ke depan, akan tetapi pikirannya masih berkeliaran dengan negatif thinking nya.
"Kita latihan basket dulu ya? Nanti malem kita jalan-jalan." Kali ini Andre hanya menggerakkan tangannya sebagai jawaban.
"Nanti di lapangan bakal ada circle si Andro, inget lo jangan caper sama mereka!" ucap Baron membuat Andre berdecak kesal.
"Banyak omong lo! Bisa diem gak sih?" decak Andre.
"Gak bisa," jawab Baron cepat.
"Stres lo!" gerutu Andre, sedangkan Baron hanya tersenyum miring mendengar ucapan gadis itu.
"Jangan banyak marah, soalnya lo lucu kalau lagi menggerutu." ucap Baron berhasil membuat bulu kuduk Andre berdiri.
"Terserah gue dong," ucap Andre datar.
"Pokonya gak boleh! Apalagi lo marah-marah sama si Andro!" jawab Baron lagi.
"Masalahnya si Andro halal banget buat di amukin." jawab Andre.
"Gue bilang gak boleh ya gak boleh! Ngeyel banget sih lo di bilangin!" ucap Baron berdecak sebal.
"Ini hidup gue jadi terserah gue dong, kok jadi lo yang risih sih?" tanya Andre tidak terima di bentak.
"Not for later, because later you will be mine! Nggak untuk nanti, karena nanti lo bakal jadi milik gue!" ucap Baron lagi-lagi membuat Andre begidik geli.
"Najis lo! Gue masih normal, gue gak bakalan suka sama cowok kayak lo!" ucap Andre penuh penolakan.
"Oke, gue bakal pastiin kalau ucapan lo salah." ucap Baron terdengar meyakinkan.
"Terserah lu aja deh Ron, gue dukung kalau sampai lo jadian sama cewek ini,"
"Cocok banget kalau lo sama cewek ini pacaran, sama-sama ngeselin." lanjut Andre.
"Nye nye nye." ledek Andre.
***
Andre berjalan di belakang Baron, satu hal yang membuat Andre kesal adalah lelaki itu terus memegang tangannya, padahal misi dia tidak boleh bersentuhan dengan lelaki masih berlaku.
"Ron! Gue itu punya pantangan yang harus di jalanin! Gue gak boleh bersentuhan sama cowok selama satu minggu." ucap Andre menghempaskan kasar tangannya dari genggaman Baron.
"Pantangan apa? Jangan-jangan lo pesugihan ya?" tanya Baron mengerutkan keningnya.
"Jaga omongan lo Nurdin! Gue mau cepet-cepet balik lagi ke asal gue jadi gue harus ngejalani misi itu." jawab Andre tidak santai.
"Lo mau bunuh diri?" kali ini Baron bertanya dengan nada serius.
"Iya." jawabnya ngasal, lagian Andre sendiri sudah bosan menjawab pertanyaan yang keluar dari mulut lelaki itu.
Baron mencengkram kuat pundak gadis itu, matanya menyorot tajam mata seseorang yang ada di depannya.
"Jangan macem-macem! Atau lo bakal tahu akibatnya!" ucap Baron penuh penekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi kamvret
FantastikOn going Bagaimana jadinya jika Andre si cowok bobrok nan playboy cap badak itu bertransmigrasi ke tubuh seorang cewek yang sudah berimage buruk di mata semua orang, di tambah lagi ia sering di juluki nenek lampir karena sikapnya yang suka membully...