Hallo🤗
happy reading 💜
Bersamamu adalah hal yang paling berharga, waktu kita berjalan-jalan sampai menunda senja, waktu kita tertawa melupakan duka, dan waktu malam yang membuat rindu semakin mendera.
Air mata Chaca kembali turun mendengar perkataan dari lelaki itu. Apa usahanya untuk mempertahankan akan sia-sia? Padahal ia sudah berperang melawan ego.
"Ma-maksud kamu apa?" tanya Chaca mengusap air matanya yang jatuh.
Majo terkejut melihat Chaca yang kembali menangis, apa ucapannya tadi terlalu kasar?
"Kamu kenapa nangis? Kan aku belum ngomong." ucap Majo bingung harus ngapain.
Tangisannya semakin pecah bahkan Chaca tumbang dari berdirinya dan membenamkan wajahnya di kedua lututnya.
Majo ikut duduk mensejajarkan tubuhnya, ia sama sekali tidak mengerti apa yang sedang terjadi.
"Cha? Kamu kenapa? Apa ada orang yang ganggu kamu?" tanya Majo menepuk pelan pundak Chaca.
"Ya! Ada orang yang ganggu pikiran aku, dia selalu buat aku kebingungan dengan sikapnya, dia selalu buat aku susah tidur! Kamu tahu siapa dia?" Majo menggeleng.
"Kamu! Kamu orangnya!" ujar Chaca lagi.
"Kalau kamu emang dari awal gak ada niatan buat serius lebih baik gak usah ajak aku pacaran, kamu sama saja seperti cowok lain." lagi-lagi Majo terdiam siapa yang dia maksud? Apa dirinya?
"Maksud kamu apa ngomong kayak gitu? Emangnya kapan aku gak serius sama hubungan kita?" tanya Majo mengundang banyak tanya di benaknya.
"Barusan, kamu ngajak putus kan? Apa demi Belinda kamu memutuskan hubungan kita?" jawab Chaca.
Samar-samar Majo menyembunyikan tawanya, ternyata selama ini Chaca hanya berpura-pura cuek padahal hatinya merasa cemburu, pikir Majo.
"Kenapa malah ketawa? Apa ada yang lucu? Kamu bener-bener brengs-"
chup
Majo mengecup bibir Chaca sekilas, senyumnya masih terpampang jelas di wajahnya. Berbeda dengan Chaca yang melongo memikirkan kejadian barusan.
"Aku gak ngajak putus, aku cuma mau mengakhiri kesalahpahaman kita, aku gak ada hubungan apa-apa sama Belinda dan aku juga minta maaf karena udah nuduh kamu selingkuh." ujar Majo tetapi Chaca masih terdiam.
"Setelah aku selidiki lebih jauh ternyata semua ini salah aku, maaf karena udah buat kamu cemburu." lanjutnya.
Majo mengacak-acak rambut Chaca "Jadi sekarang kita damai, sebagai permintaan maaf aku ajak kamu pergi jalan-jalan." ucapnya sembari menarik tangan Chaca untuk segera pergi dari sana.
"Aku masih gak ngerti, ma-maksud kamu kita gak jadi putus?" tanya Chaca terbata.
Majo menatap cemberut gadis itu. "Apa kamu berharap kita putus?" tentu saja Chaca menggelengkan kepalanya, ia tidak ingin hal itu terjadi.
"Bukan gitu."
"Karena kita udah damai jadi gak usah bahas itu lagi, fokus saja melakukan hal yang mendatangkan kebahagiaan, hm." ujar Majo dan di angguki oleh Chaca.
"Ayo, aku udah lapar." ucapnya lagi membawa Chaca pergi.
***
Jika ada hubungan yang membaik maka ada hubungan yang memburuk, seperti saat ini hubungan kedua suami istri itu sedang meradang karena hal yang memberatkan keduanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi kamvret
FantasiaOn going Bagaimana jadinya jika Andre si cowok bobrok nan playboy cap badak itu bertransmigrasi ke tubuh seorang cewek yang sudah berimage buruk di mata semua orang, di tambah lagi ia sering di juluki nenek lampir karena sikapnya yang suka membully...