16. LAMPU MERAH

4.6K 819 82
                                    

Hallo 🤗

Happy reading 💜

Seperti biasa Tresa akan berangkat sekolah menggunakan kendaraan umum, namun kali ini ia bangun kesiangan karena ia pulang terlalu larut.

Gadis itu berdiri di pinggir jalan sembari menunggu lampu lalu lintas berganti warna jadi merah, ia menengok kesamping terlihat ada seorang pria paruh baya yang sedang membawa kresek lumayan banyak.

"Rasa kemanusiaan gue selalu terguncang saat lihat pemandangan kayak gini, gue pengen bantu bawain tapi gue juga harus cepet-cepet berangkat sekolah." batin Tresa jadi bimbang sendiri.

Lampu lalu lintas sudah berubah warna, semua orang yang ada di sana langsung berjalan menyeberangi jalanan, tetapi Tresa masih berdiri sembari memandangi pria paruh baya itu. Jalannya sangat lambat bahkan ia terlihat agak kerepotan membawa kresek itu.

Akhirnya Tresa memilih mengalah, ia berjalan mendekati pria itu.

"Pak? Boleh aku bantu bawain?" tanya Tresa seramah mungkin.

"Gak apa-apa neng nanti ngerepotin, lagian udah deket kok." jawab bapak itu tersenyum.

"Gak kok pak, bapak gak ngerepotin. Sini biar aku aja yang bawa." ucap Tresa sembari membawa beberapa kresek itu.

"Gila ternyata berat banget." batin Tresa setelah ia membawa beberapa kresek itu.

"Maaf ya neng jadi ngerepotin." ucap bapak itu.

"Gak pak tenang aja." jawab Tresa sambil tersenyum.

Sedangkan di sisi lain, Regal bersama teman-temanya sedang dalam perjalanan menuju sekolah, hari ini cukup sial karena mereka harus memutar arah jalan dikarenakan jalan yang biasa mereka lewati sedang macet total.

Saat di lampu merah mata Regal tak sengaja melihat sesosok wanita yang sepertinya ia pernah bertemu dengannya.

"Apa dia cewek yang kemarin robekin baju gue?" gumam Regal bertanya.

Karena penasaran ia membunyikan klaksonnya siapa tahu wanita itu menengok, pikirnya.

TIIN..TIIN.TIIN

Di tengah-tengah perjalanan Tresa merasa terganggu karena seseorang yang terus membunyikan klakson motor. Padahal semua orang sudah tahu kalau bapak yang berjalan di sampingnya itu berjalan lambat.

"Kenapa lo?" tanya Majo yang berada di sebelah Regal.

"Lo kenapa gal? Bentar dulu elah di depan ada orang tua noh." ucap Rigen ikut bicara.

Bukannya menjawab Regal malah membunyikan klakson itu lagi sampai semua temannya memperhatikannya aneh.

TIIN..TIIN..TIIN

"Gal? Sabar dulu napa. Lo gak lihat ada orang tua di depan sana?" ucap Andro kini angkat bicara.

"Aish! Si brengsek kenapa sih? Udah tahu ada orang tua masih aja ngelaksonan!" batin Tresa menggerutu.

TIIN..TIIN..TIIN

"Gal? Gila lo?" kali ini hesper yang angkat bicara.

Transmigrasi kamvretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang