Happy Reading♡
.
.
Tak berselang lama setelah percakapan yang membuat Alex pasrah dengan keputusan mama papanya di rumah Adel, kini ia berada di Bandara.
Alex, mama papanya, dan bersama Adel.
"Udah, ya. Mama sama Papa pergi dulu," ujar mama Alex mendekat dan hendak mencium Alex, tapi cowok itu mundur menghindar.
Ada Adel, ia tidak mau jadi bahan ledekan cowok itu. Padahal, Adel saja tak peduli apa pun yang dilakukan olehnya.
"Ah, anak Mama udah gede, nggak mau dicium," canda mama Alex sembari terkekeh pelan membuat Alex memutar bola mata malas.
Papa Alex mendekat, merentangkan tangannya. "Ya udah, peluk aja sini."
Alex mau tak mau ikut maju mendekat, memeluk sang papa ala anak cowok. Lalu berbalik juga memeluk mamanya.
"Adel sini, Sayang!" Mama Alex merentangkan tangannya yang satu, menyuruh Adel agar mendekat.
Adel tersenyum canggung. Meski ragu, akhirnya ia memeluk mama Alex bersama cowok itu juga.
"Jagain Alex, ya. Dia sering banget pulang malam dalam keadaan bonyok sana-sini."
"Hiasan muka, Ma. Muka Alex ini terlalu mulus," sahut Alex yang langsung mendapat tabokan dari mamanya.
Mereka melepas pelukannya, mama Alex mengelus rambut Adel. "Tolong Tante, ya. Tolong jaga Alex."
Adel mau tak mau mengangguk, meski dalam hati bingung. Ya ... gimana jagainnya? Orangnya aja petakilan nggak bisa diam.
"Sering hubungi Mama juga." Mama Alex kembali menatap anaknya. "Jangan berantem terus, baik-baik sama Adel. Jangan sakiti dia, dia itu cewek."
Alex menipiskan bibir tak menjawab. Lebih tepatnya tak bisa janji dan tak mau.
"Udah, Mama sama Papa pergi dulu!"
Setelah itu, pasangan suami istri itu berbalik arah dan melangkah menjauh meninggalkan kedua remaja tersebut.
Alex menatap punggung orang tuanya. Ia tak bisa mendefinisikan perasaannya sekarang, terlalu keras untuk dijabarkan.
"Nggak usah nangis."
Sebuah celetukan itu akhirnya menyadarkan Alex, sontak ia langsung melotot menatap ke sumber suara di mana Adel yang terlihat datar tak berekspresi. Padahal tadinya, senyumnya sama sekali tak menyurut.
"Nggak nangis, Setan!" Alex tanpa dosa memukul belakang kepala Adel membuat cewek itu meringis sakit.
Adel mengusap belakang kepalanya, berbalik arah menatap Alex yang menjauh mendahului dirinya.
Kadang Adel bertanya-tanya dalam hati. Cowok itu benar-benar tak punya hatikah? Ia memukul kepala Adel keras tanpa ada rasa bersalah, dan yang notabenenya Adel adalah seorang cewek.
Sebenci itukah Alex pada dirinya?
Adel tersentak sendiri setelahnya, lalu berlari cepat menyusul Alex.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXON [END]
Teen Fiction"Lo jadi milik gue." "Sesuai permainan kita. Lo baper, Lo kalah dan harus mundur dari pertunangan ini. Gue baper, Lo jadi milik gue dan nggak akan bisa pergi." "Gue nggak pernah baperin Lo." _______ Ketika tak saling cinta, tapi dipaksa bersatu oleh...