«Sebelas»

19.3K 1.1K 48
                                    

Happy Reading

.

.



"Turun!"

Adel bergeming di tempatnya, menatap Alex tak percaya.

"Lo budek atau tuli?"

Adel sudah menduga ini akan terjadi. Tidak mungkin Alex mau begitu saja berangkat sekolah dengannya. Pasti ada yang akan direncanakan oleh cowok itu, dan itu benar.

Mendengkus sebal, Adel akhirnya turun. "Jujur aja tadi kalau emang lo nggak mau gue bareng."

"Sengaja, gue emang mau bikin lo kesusahan."

Adel mengeratkan genggamannya pada tali tas. "Hobi Lo, ya?"

Alex mengangkat bahunya acuh, lalu pergi begitu saja meninggalkan Adel yang masih tak percaya ini terjadi.

Bisa saja ia naik bus, tapi Alex sepertinya sengaja melewati jalanan yang jauh dari halte.

Padahal jika ia naik bus dari rumah melewati jalanan yang biasa ia lalui, itu dekat. Namun, ini berbeda.

"Sabar," gumamnya mengingatkan diri sendiri.

Sejenak ia melirik tam tangan melingkar di pergelangan tangannya. Menarik napas, lalu melangkah cepat. Terpaksa ia harus jalan agak jauh untuk bisa sampai halte. Meski ia tak yakin bisa sampai sekolah tepat waktu.

*
* ALEXON *


Alex menatap malas sosok yang berjalan di sampingnya ini. Namanya Gina, dia cewek yang dari Alex masuk sekolah sini selalu saja mengikutinya kemana pun ia pergi.

Alex cukup peka untuk itu, kerlipan berharap saat Gina menatap matanya. Alex sangat tahu itu.

Namun, biar pun begitu, Alex terlalu acuh tapi tetap meladeninya. Bukannya maksud ingin memberi harapan palsu, Alex cuma terlalu kasihan dengan Guna. Cewek itu sepertinya tulus.

"Alex, kamu denger, kan?" Gina menolehkan kepala menatap Alex dengan senyuman.

"Hm," sahut Alex malas.

"Dari pagi kepalaku pusing terus, tapi karena aku mau ketemu kamu jadi aku paksain sekolah," ujar cewek itu, masih mengoceh tanpa tahu ditanggapi atau tidak oleh Alex.

Alex menghela napas panjang, entah kenapa hari ini ia tak memiliki semangat sama sekali. Bahkan untuk manjahili orang-orang yang menjadi hobinya.

Melewati pintu UKS, Alex berhenti sembari menahan seragam bagian lengan Gina. "Ke UKS sana," ujarnya.

Gina melebarkan mata, pipinya bersemu merah.

Sesederhana itu ia bahagia. "Tapi kamu temenin aku, ya."

"Nanti gue ke sana, tapi sekarang ada urusan. Lo istirahat aja dulu."

Gina menggigit bibirnya kesenangan melihat Alex yang kini sudah menjauh. Ia memekik tertahan sembari tangannya yang bergerak mengipasi wajahnya kepanasan.

Sementara Alex, cowok itu masih melangkah menuju kelasnya. Namun, terhenti beberapa langkah sebelum ia masuk, matanya menyipit menatap Adel yang berada di lapangan sendirian.

Alex mengerjap merasa ada yang salah dengan pandangannya.

Benar, itu Adel. Sedang hormat di bawa tiang bendera, cuaca yang panas membuat cewek itu berkali-kali mengusap peluh di dahinya. Berkali-kali juga menghela napas panjang.

ALEXON [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang