Happy Reading♡
.
.
"Jangan diforsir. Belajar mulu perasaan."
Adel mengangkat wajah saat suara familiar terdengar, diikuti dengan suara kursi berderit. Sosok Langit duduk di depannya, menggeser sebuah botol minuman dan kotak bekal mendekat ke arahnya.
"Buat gue?" Adel mengangkat alis menatap kotak bekal tersebut.
"Iya, gue udah makan di kantin."
Adel terkekeh geli, lalu mengambil botol minuman dan meneguknya santai. "Nggak nyangka Lo bawa bekal."
Langit mendengkus mendengar itu. Dia memang tak suka membawa bekal dari rumah, makanya tadi dia lebih memilih makan di kantin.
"Tapi sekarang, ada gunanya juga, kan, gue bawa bekal?"
"Iya, iya. Ini beneran gue makan nggak papa?"
"Iya, makan aja." Langit menggeser kotak bekal lebih dekat ke arah Adel.
Adel menurut, memilih membuka tutup bekal kini. "Yang nyiapin siapa? Nggak mungkin kalau Lo sendiri."
Langit tertawa pelan. "Emang bukan gue."
"Terus siapa?"
"Anak kelas sepuluh. Tadi tiba-tiba dia dateng, ngasih bekal makanan buat gue. Ya udahlah, gue terima."
Adel mendelik, gerakan tangan hendak menyendokkan nasi ke mulut kini menggantung. "Lo tadi bilang, Lo yang bawa!"
Langit menggaruk tengkuknya, cengengesan tanpa dosa.
"Tapi, kok, malah gue makan? Kan buat Lo."
"Nggak papa. Justru karena buat gue, udah jadi milik gue. Terus gue kasih, deh, ke Lo."
Walau agak ragu, Adel akhirnya lanjut makan. "Ya udah, deh. Gue juga lagi laper."
Beberapa saat hening sejenak sejak Adel menyuapkan makanan ke mulutnya sendiri. Langit menatap itu dalam diam, lalu berujar, "Setelah ini, mau lanjut di mana, Del?"
"Hm?" Adel mengunyah makanannya sembari mengangkat alis.
"Lo abis ini mau lanjut kuliah, kan? Lanjut di mana?"
Adel mengangkat bahunya. "Belum tau, tunggu nanti deh. Masih bingung gue. Itupun kalau beneran jadi kuliah, gue pengennya langsung kerja."
"Kuliah aja, sama gue."
Adel menoleh lagi. "Hm?"
"Kuliahnya sama gue bareng-bareng. Nanti lulusnya juga harus bareng-bareng."
*
* ALEXON *Di sela-sela sibuknya menjadi seorang murid SMA kelas akhir, Adel tetap menyempatkan waktunya untuk mengunjungi rumah sakit. Menggantikan sosok Sarah yang terlihat sudah lelah seharian berada di rumah sakit.
"Tante pulang aja dulu, istirahat." Adel langsung duduk di samping Sarah.
Wanita paruh baya itu menoleh dengan senyuman yang terlihat berbeda. Entahlah, Adel merasa melihat Sarah yang berbeda sejak Alex terbaring tak sadarkan diri.
Ibu mana yang tak sedih saat anaknya terbaring lemah di rumah sakit, apalagi beberapa bulan tak membuka mata.
Meski begitu, Sarah selalu mengukur senyuman. "Seharusnya Tante yang bilang gitu ke kamu. Mendingan kamu pulang dulu, istirahat. Kamu baru pulang les, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXON [END]
Teen Fiction"Lo jadi milik gue." "Sesuai permainan kita. Lo baper, Lo kalah dan harus mundur dari pertunangan ini. Gue baper, Lo jadi milik gue dan nggak akan bisa pergi." "Gue nggak pernah baperin Lo." _______ Ketika tak saling cinta, tapi dipaksa bersatu oleh...