Happy Reading♡
.
.
Pintu rumah dibuka memberikan akses masuk lebih lebar bagi Adel dan Alex. Rumah terlihat sepi, itu sudah biasa.
Dita sudah pasti bekerja, lalu mamanya yang juga bekerja di laundry kiloan tetangga sebelah.
Alex merebahkan tubuhnya di sofa masih dengan seragamnya, justru cowok itu mengangkat kakinya ke atas meja tanpa dosa seolah melupakan fakta bahwa ia hanya numpang di rumah itu.
"Adel, buatin gue minum!" ujar Alex setengah berteriak guna agar Adel yang berada di kamar mendengarnya.
"Adel!"
Yang dipanggil tak kunjung menunjukkan batang hidungnya, Alex kembali berteriak.
"Adel!"
Kali ini berhasil, sosok Adel yang sudah memakai baju santai itu melangkah lunglai. Wajahnya masih terlihat pucat.
"Apa?" tanya Adel melirih.
"Buatin gue minum, yang dingin. Gue haus."
"Bisa buat sendiri, kan? Gue capek, Lex. Di kulkas juga ada minuman dingin, kok. Tinggal ambil aja."
Alex menggerakkan tangannya ke belakang kepala dijadikan bantalan. "Gue maunya dibuatin Lo. Enak aja gitu, nyuruh-nyuruh Lo."
Adel menarik napas dalam, mengangguk kecil pasrah dan melangkahkan kaki menuju dapur. Tentu saja untuk menuruti ucapan Alex tadi. Melawan pun tak ada gunanya, ia sudah tahu akan kalah.
Setidaknya jika harga dirinya tak jatuh, Adel masih bisa sabar.
Adel membuatkan jus jeruk untuk Alex, meski berkali-kali ia terduduk lemas di kursi karena tubuhnya yang lemah sekedar untuk berdiri.
Hal itu membuat Alex yang terbaring santai di sofa berdecak tak sabaran. "Adel, udah belom! Lama banget keburu ilang hausnya!"
Tak lama sosok Adel berjalan agak terburu-buru membawa minuman di tangannya.
"Kok jus jeruk?" protes Alex tak terima begitu sadar dengan minuman yang ada di tangan Adel, baru saja diletakkan cewek itu di meja depan Alex.
Helaan napas panjang Adel keluar. "Terus maunya apa?" ujarnya lelah.
Demi apapun, kepalanya sangat pusing. Kakinya seakan tak kuat lama-lama berdiri, siap limbung kapan pun.
"Gue cuma mau air dingin."
"Tapi Lo nggak bilang air dingin apa, ya mana gue tau."
"Air dingin ya air putih dingin. Lo nggak tau gitu aja?!"
Adel menahan diri agar tidak berteriak saat itu juga. "Lo nggak ngomong, mana gue tau."
"Ya kalau lo nggak tau, nggak usah sok tau! Tanya dulu seenggaknya!"
Adel menatap jus jeruk di depannya, lalu menatap Alex dengan tatapan kesal bukan main. "Gue juga capek ngadepin orang kek Lo!" pungkasnya, lalu dengan sengaja menjatuhkan gelas berisi jus jeruk tersebut.
Alex terlonjak kaget, sontak ia menjauh tapi terlambat karena jus jeruk tumpah mengenai seragamnya yang belum sempat ia ganti.
Alex lantas berdiri, alisnya menyatu menatap Adel tajam.
"Lo—berani-beraninya!"
Adel sendiri pun sebenarnya agak terkejut dengan keberaniannya yang entah datang dari mana. Karena sudah terlanjur pun, Adel mengangkat dagunya menatap Alex berani.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXON [END]
Teen Fiction"Lo jadi milik gue." "Sesuai permainan kita. Lo baper, Lo kalah dan harus mundur dari pertunangan ini. Gue baper, Lo jadi milik gue dan nggak akan bisa pergi." "Gue nggak pernah baperin Lo." _______ Ketika tak saling cinta, tapi dipaksa bersatu oleh...