Happy Reading♡
.
.
Alex mendudukkan diri di samping Adel yang tampak sibuk dengan makanan yang Dita bawa dari Bogor. Mulut Adel penuh tapi terus mengunyah, sementara tangannya sibuk membawa buku dengan mata yang terus bergerak fokus membaca.
Alex mendecak samar melihat itu. Kadang ia heran, kenapa Adel tak ada bosen-bosennya baca buku. Padahal kalau dia sendiri yang baca, baru beberapa kalimat saja ia sudah menguap lebar.
"Pasti Lo seneng denger kabar Mbak Dita nikah minggu depan."
Ucapan tiba-tiba dari mulut Alex itu keluar.
Adel tampak tersentak, ia lalu menurunkan buku berhenti membaca dan menoleh berhadapan dengan Alex. "Ngagetin aja," gumamnya.
"Ya pasti senenglah, adik mana yang nggak seneng saudaranya mau nikah," lanjut Adel.
"Bukannya Lo pernah bilang takut kalau sendirian? Karena Mbak Dita bakal sibuk dengan keluarga kecilnya."
Adel terhenyak, kunyahannya sempat terhenti. Ia lalu menipiskan bibir. "Gue udah gede, apa-apa harusnya bisa sendiri. Bukan malah gantungin diri ke Mbak Dita."
"Lo bisa bergantung selamanya ke gue kalau lo mau."
Adel mendongak, matanya langsung bertatap dengan Alex. "Nggak perlu, makasih."
Alex mendecih pelan. "Dih, songong Lo jadi cewek. Baru pertama kali ini ada cewek sefrontal itu nolak cowok ganteng kayak gue."
Adel memutar bola mata mendengar balasan itu. Ia menyodorkan buku tebal di tangannya kepada Alex.
Sontak cowok itu menatap buku cengo. "Napa Lo kasih gue?"
"Baca buku, biar pinter. Nggak usah ngoceh mulu."
"Kalau gue pinter, Lo mau bergantung ke gue selamanya."
Adel diam sejenak, tapi kemudian mengangguk. Buku yang ia sodorkan diterima Alex. Adel lalu bangkit, meraup makanan di atas meja dan bersiap pergi. Namun, sebelum itu ia menyempatkan diri mendorong kening Alex.
"Mimpi!" teriaknya lalu buru-buru berlari masuk kamar sebelum Alex gantian yang melemparnya buku tebal itu.
"HEH, ADEL! NGGAK USAH KURANG AJAR LO!"
"ALEX, JANGAN TERIAK-TERIAK! BANTUIN MBAK AJA SINI!"
Terdengar suara tawa Adel yang menertawakan Alex karena diomeli, membuat Alex menggeram tapi mau tak mau bangkit menyusul Dita di dapur.
*
* ALEXON *"Waaah, baunya aja udah enak, Mbak. Jadi laper."
Dita tersenyum puas sembari meletakkan hasil masakannya di meja makan yang sudah tertata rapi.
Apalagi Alex yang terlihat tak sabaran mengambil piring dan hendak menyendokkan nasi ke piringnya. Namun, sebelum itu Dita menahan.
"Kenapa? Aku nggak boleh makan?" tanya Alex polos.
Dita tersenyum dan menggeleng kecil. "Panggil Adel dulu, suruh ke sini kita makan bareng-bareng."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXON [END]
Novela Juvenil"Lo jadi milik gue." "Sesuai permainan kita. Lo baper, Lo kalah dan harus mundur dari pertunangan ini. Gue baper, Lo jadi milik gue dan nggak akan bisa pergi." "Gue nggak pernah baperin Lo." _______ Ketika tak saling cinta, tapi dipaksa bersatu oleh...