Chapter 40.

434 32 2
                                    

Upacara kematian untuk pasien itupun berjalan dengan lancar, Sakura dan Sasuke berjalan menuju kedua orang tua pasien itu.

"Paman, Bibi, maafkan saya hiks" lirih Sakura lalu menangis di hadapan mereka.

"Tidak nak, harusnya saya yang minta maaf karena saya sudah memaki-maki anda" ucap Ibu itu.

Sasuke pun memeluk Sakura dengan erat untuk meredam tangisannya.

"Kalian sudah membantu meringankan biaya untuk kremasi putri kami, kami benar-benar berterima kasih" ucap sang suami.

"Sekarang apa rencana kalian?" tanya istrinya.

Sasuke menoleh ke Sakura yang ditanggapi dengan anggukkan dari Sakura. Sasuke mengerti dengan isyarat itu dan kembali menatap kedua pasutri itu.

"Kami akan kembali ke tempat kelahiran kami di Jepang" ucap Sasuke.

"Benarkah? Tidak bisakah kalian lebih lama disini?" lirih sang istri.

"Mungkin seminggu lagi kita bisa tinggal untuk menikmati Pulau Bali" ucap Sakura yang sudah tidak menangis lagi.

Sasuke dan Pasutri itu setuju dengan perkataan Sakura untuk tinggal di Bali sedikit lebih lama.

Akhirnya Sasuke dan Sakura kembali pulang ke rumah untuk beristirahat.

"Aku sungguh lelah Sasuke- kun" ucap Sakura.

"Hn, aku juga" sahut Sasuke tersenyum.

Sesampainya di rumah Sakura, mereka dikejutkan dengan kehadiran teman-teman mereka beserta keluarga Uchiha dan Haruno.

"K-kalian?" ucap Sakura terkejut.

CTAAKK.

"Awwsss" ringis Sakura yang kepalanya di jitak oleh Ino.

Grep.

"Eh?"

"Kau kemana saja hah?! Tidak kah kau tau kalau kami mencari mu selama 5 tahun?!" ucap Ino marah dan kesal seraya memeluk Sakura dengan erat.

Sakura pun menangis di pelukan Ino dan mengeratkan pelukannya.

Teman-teman Sakura pun ikut memeluk Sakura untuk membayar kerinduan mereka selama 5 tahun ini.

"Kenapa kau tidak memberi tahu kamu kalau kau pergi Sakura?" ucap Temari.

"Kau tau Sakura, kami sampai frustasi mencari dirimu" ucap Tenten.

"Kami merindukanmu Sakura" ucap Karin lalu kembali memeluk Sakura.

"M-maaf hiks.. maafkan aku semuanya hiks.. hiks.." akhirnya Sakura pun menangis dengan kencang di pelukan teman-temannya.

"Sakura- chan" panggil Mikoto kepada Sakura.

"Bibi?"

"Kemarilah" ucap Mikoto seraya membuka tangannya untuk di peluk.

Sakura menghapus air matanya dan memeluk Mikoto dengan erat lalu kembali menangis.

"Aku merindukanmu Sakura- chan, kau tidak pernah kembali ke Jepang" ucap Mikoto seraya mengelus surai merah muda Sakura.

"Maaf" lirih Sakura.

Akhirnya setelah mereka saling melepas rindu, Sakura dan teman-temannya pun memilih untuk melakukan pesta piyama sedangkan para lelaki di suruh tidur di hotel saja.

Pukul 20.00 WITA.

"Sakura aku ingin bertanya padamu" ucap Temari kepada Sakura.

"Bertanya apa?" tanya Sakura.

Love or Hate Me? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang