Chapter 10.

410 30 3
                                    

Sakura Pov.

Malam ini aku dan keluargaku berkunjung ke Mansion Uchiha untuk acara penting, entahlah aku tidak peduli sepenting apa acara itu.

Awalnya aku begitu terkejut dengan perkataan Ibu yang bilang bahwa kita berkunjung ke Mansion Uchiha yang berarti disana aku akan bertemu dengan orang yang paling tidak aku suka Uchiha Sasuke alias si ayam kutub muka datar yang minim ekspresi.

Sungguh mendengar namanya saja membuatku sedikit marah, siapa coba yang tidak marah setelah kau di dorong dengan sengaja hingga terluka? Rasanya aku ingin mencakar wajah sok tampannya itu, cih!.

Sesampainya kami di Mansion Uchiha, kami langsung disambut oleh keluarga Uchiha dan di antara Uchiha-Uchiha ini yang aku kenal hanyalah Uchiha Itachi. Anggap saja si muka datar itu hanyalah makhluk halus yang butuh tempat tinggal.

Aku cukup kagum dengan kecantikan dari Nyonya Uchiha ini, diumurnya yang sekarang ini ia masih tampak awet muda.

Kami duduk di ruang tamu. Jujur saja Mansion ini sangat mewah dan megah bak istana kerajaan.

Tuan Uchiha tiba-tiba saja memanggil putra bungsunya itu dan refleks aku menoleh ke belakang untuk melihat si muka datar itu.

'Shitt, dia tampan sekali' batin ku berkata.

Yah, malam ini dia sangat tampan, tapi segera aku hempaskan pikiran-pikiran itu karena aku masih sangat kesal padanya.

"Dia adalah putra bungsuku, Sasuke perkenalkan dirimu" perintah Ayahnya.

"Perkenalkan namaku Uchiha Sasuke putra bungsu dari Uchiha Fugaku dan Uchiha Mikoto" kata si muka datar itu.

Aku melihat kearah Ibuku yang matanya tampak berbinar-binar setelah melihat Sasuke.

'Oh ayolah Bu, dia itu si muka datar' batinku yang ingin berteriak bahwa dia adalah muka datar sedatar tembok.

"Mari kita makan malam bersama terlebih dahulu sebelum membahas hal yang penting" ajak sang Nyonya Uchiha.

Aku segera bangkit dari dudukku dan melangkahkan kaki ku mengikuti para Uchiha ini pergi ke ruang makan.

"Sakura- chan, kau duduk di samping Sasu- kun ya" kata Bibi Mikoto.

"Baiklah bibi" kataku dengan berat hati.

Aku bisa merasakan ada seseorang yang sedang menatapku dengan tatapan tajam dan membunuhnya, namun aku abaikan tatapan itu, seperti biasa anggap saja dia makhluk halus.

Kami makan dengan khidmat, sama sekali tidak mengeluarkan suara sedikitpun selain suara dentingan sendok dan garpu.

Setelah selesai makan, kami pun kembali ke ruang tamu untuk membahas hal penting yang menurutku hanyalah bisnis semata yang akan membuatku bosan.

"Sakura, kau tau apa tujuan kami kesini?" tanya Ayahku.

Aku pun menggeleng karena jujur aku tidak tau termasuk Saso- Nii juga.

"Memangnya kenapa ada apa Ayah? Kenapa Sakura juga dilibatkan?" tanya Kakakku.

"Kami ingin menjodohkan Sasuke dengan Sakura" kata Tuan Uchiha.

"APAA?!!" teriakku dan juga Sasuke secara bersamaan.

Apa-apaan ini? Kami dijodohkan? Yang benar saja, aku tidak ingin bersama si Arogan ini. Karena aku yakin, pasti ada gadis lain di hatinya. Namun, disisi lain aku juga tidak menyukainya, dia benar-benar egois dan arogan di umur kami yang masih 14 tahun.

"Ayah apa kau bercanda? Kau ingin menjodohkan Saki dengan dia?" kata Saso- Nii tidak suka seraya menunjuk si muka datar.

"Maaf, aku harus bicara pada Sakura" kata Sasuke tiba-tiba dan langsung menyeret ku pergi ke halaman belakang.

Love or Hate Me? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang