Love or Hate Me? [End]

Chapter 18.

Pagi Hari.

Minggu pagi adalah hari dimana ketenangan bisa didapatkan. Namun tidak untuk salah satu keluarga di Mansion Haruno.

BRAK..

BRAKK..

BRAKKK..

"SAKURAAA APA KAU AKAN TIDUR SEHARIAN HAH?! BANGUN, INI SUDAH SIANG TAUU"

"SASORI, KECILKAN SUARAMU... KAU MEMBANGUNKAN PARA TETANGGA"

"SUAMIKU KAU JUGA KECILKAN SUARAMU"

"NII- SAN INI MASIH JAM 6 PAGI KAU SEBUT SIANG?!"

"BANGUN KEBO!!"

Yah, seperti itulah keributan di pagi hari yang di ciptakan oleh keluarga Haruno ini. Para tetangga pun ada yang sampai keluar rumah, bahkan sampai mengucapkan sumpah serapah karena menganggu istirahat tenangnya.

Ceklek.

BRAK.

"Aku sudah bangun sekarang!" sinis Sakura.

"Bagus, sekarang ayo kita olahraga" kata Sasori lalu meraih tangan Sakura.

"Hah?? Kau membangunkan ku hanya untuk mengajakku lari pagi?" tanya Sakura.

"Iya, kenapa?"

"Tidak ada"

BRAK.

Pintu pun tertutup dengan sangat keras. Sasori pun berusaha untuk mengajak Sakura keluar untuk berlari namun tiba-tiba saja ada sebuah penggorengan yang melayang.

GRONDANG.
//Anggap aja kek gitu suaranya//.

"SEKALI LAGI KAU TERIAK, MAKA HARI INI KAU TIDUR DILUAR" peringat Mebuki.

"Ahaha eto.. ano aku hanya ingin mengajak Saki untuk lari pagi saja bu, kan hari ini cerah" kata Sasori dengan takut-takut.

"Pergi saja sendiri, kan bisa? Atau ajak temanmu si Nagato untuk jogging" saran Kizashi.

"Kenapa tidak kepikiran olehku?! Baiklah Ayah, Ibu, aku pergi dulu ya.. Daaa" kata Sasori seraya menghindari amukan Ibunya.

"Hahh.. anak itu" hela Mebuki.

"Biarkan saja, aku akan ke kamarnya Sakura" kata Kizashi seraya beranjak menuju ke kamar putrinya.

Kamar Sakura.

Akibat dari teriakan serta gedoran pintu yang di lakukan oleh Sasori, membuat Sakura harus bangun secara terpaksa.

"Aiss aku tidak bisa merasakan ketenangan di minggu pagi ini" keluh Sakura.

Ceklek.

"Saku kau sudah bangun sayang?"

"Eum Ayah? Ya, aku sudah bangun gara-gara Nii- san" kata Sakura.

"Hahaha, aku sudah menyarankannya tadi untuk mengajak si Nagato saja, dan dia langsung pergi" kata Kizashi.

"Sekarang basuh muka mu itu dan turun untuk sarapan, kau tidak mau kan mendapat amukan sayang dari ibumu di pagi hari?" lanjut Kizashi.

"Baiklah Ayah, aku akan turun lima menit lagi" kata Sakura lalu beranjak menuju kamar mandi.

Kizashi pun keluar dari kamar Sakura dan segera turun kebawah untuk menemui dan menenangkan istri tercintanya itu.

Ting.

Suara notifikasi dari Handphonenya berbunyi. Sakura segera mengambilnya dan melihat siapa yang mengirim pesan.