Chapter 2.

516 43 1
                                    

Mansion Haruno.

Sesampainya di Mansion, Sakura langsung pergi ke kamarnya untuk membereskan sisa barangnya yang masih belum disusun dengan rapi.

Sakura yang terlihat sangat sibuk membereskan barangnya tidak menyadari bahwa ada seseorang yang masuk ke dalam kamarnya dan kembali membongkar barang-barang yang sudah tersusun dan tertata dengan rapi ditempatnya.

Merasa ada seseorang Sakura pun langsung berbalik dan terkejut melihat kamarnya yang berantakan layaknya kapal pecah akibat ulah orang itu.

"NII- SAANNN!!!" teriak Sakura.

"Hm? A-ah.. Sakura, a-apa kau melihat boneka kesayangan k-ku?" tanya Sasori gugup.

Sasori yang merasakan aura tak bersahabat dari Sakura pun lantas mengambil ancang-ancang untuk keluar dari kamar adiknya.

Namun, sebelum mencapai pintu Sakura sudah terlebih dahulu mengambil tangan kiri Sasori dan mencengkeramnya dengan sangat kuat.

"A-aduhhh.. S-sakit" rintih Sasori.

"Siapa yang sudah mengobrak-abrik kamaraku hem?!" tanya Sakura dengan penekanan disetiap katanya.

"A-aku hanya men-mencari boneka ke-kesayangan ku saja" kata Sasori sambil menahan sakit di tanganya.

Ia yakin tangannya akan ada bekas luka dan membiru.

"Bukankah barang-barangmu itu kau yang membereskannya Nii- San?" kata Sakura yang masih mengeluarkan aura hitam.

"Lalu, saat pindah kesini.. Kau dibantu oleh seorang Maid kan? Lalu, KENAPA KAU MALAH MENCARI DIKAMARKU DAN MENGOBRAK-ABRIK ISI KAMARKU HAHH?!!" teriak Sakura.

"Ampunnn.. A-aku akan membersihkannya setelah aku menemukan Boneka Barbie kesayanganku" kata Sasori sambil mengatupkan kedua tangannya meminta ampun kepada adiknya itu.

BRAK.

"Ada apa Saki? Kenapa kau berteriak?" kata Kizashi khawatir setelah mendengar teriakan Sakura.

"Kalian sedang apa disini? Dan kenapa kamar Saki berantakan?" tanya Mebuki.

"HUAAAA.. AYAH IBU, SASO- NII"  kata Sakura yang akhirnya menangis.

"Sasori?" kata Mebuki.

"Iyaa.. Hiks, Nii- San menghancurkan kamarku demi mencari boneka kesayangannya hiks hiks" kata Sakura yang memeluk Mebuki.

Sasori yang akhirnya terlepas dari cengkraman maut sang adik pun akhirnya menghela nafasnya lega, walaupun ia yakin bahwa sakitnya akan lama, tapi setidaknya tidak akan membuat tangannya patah.

"Sasori, kenapa kau kembali membuat kamar Sakura berantakan hm?" tanya Kizashi.

"Ayah, aku mencari Boneka Barbie kesayanganku.. Tadi aku sudah mencarinya dikamar, tapi tidak aku temukan" kata Sasori menjelaskan.

"Tadi siang kau dibantu oleh siapa?" tanya Mebuki.

"Oleh seorang Maid" kata Sasori dengan polosnya.

Mebuki dan Kizashi menghela nafasnya karena kepolosan Sasori.

"Sasori, harusnya kau bertanya pada Maid itu dimana dia menyimpan Boneka mu" kata Mebuki.

"AAAA, BENAR JUGA.. KENAPA TIDAK KEPIKIRAN SIH" kata Sasori teriak.

Sakura yang geram akhirnya menjitak kepala Sasori sampai sang empunya merintih kesakitan.

"Aduh.. kenapa dijitak sih?" tanya Sasori.

"Salah Nii- San sendiri, bukankah tadi aku sudah bilang tanya saja pada Maid yang membantumuuu!!" kata Sakura.

Love or Hate Me? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang