Chapter 36.

497 40 0
                                    

"Tuan ini laporan keuangan bulan ini" ucap salah seorang karyawan.

"Hn, letakkan saja disana" ucap pemuda yang duduk di kursi kebesarannya.

Pemuda itu adalah Uchiha Sasuke, ya dia sekarang menjadi CEO dari Uchiha Group yang dikelola oleh keluarganya.

Tampak saat ini Sasuke sedang tidak fokus dalam mengerjakan pekerjaannya.

Tok.

Tok.

Tok.

"Masuk" ucap Sasuke.

Ceklek.

"Permisi tuan, hari ini anda memiliki jadwal rapat dengan Uzumaki Corp" ucap sekretarisnya yang ternyata adalah sahabatnya sendiri yaitu Suigetsu.

"Kau saja yang rapat Sui, aku sedang malas" ucap Sasuke.

"Aku? Hei, yang punya perusahaan ini kan Uchiha dan kau adalah Uchiha jadi kau yang rapat" kata Suigetsu kesal.

"Ck, jam berapa?" tanya Sasuke yang ikut kesal.

"20 menit lagi, jadi bersiaplah tuan" jawab Suigetsu ketus.

"Hn" sahut Sasuke lalu merotasi kan kursi kerjanya menghadap kaca besar yang menampilkan pemandangan kota Konoha.

"Aku merindukanmu Cherry" gumam Sasuke lalu menutup matanya membayangkan kalau Sakura berada di sisinya.

Disisi lain saat ini Sakura sedang memeriksa salah satu pasiennya yang terkena penyakit Leukemia.

"Apa akhir-akhir ini hidung anda sering mengeluarkan darah?" tanya Sakura ramah.

"Tidak terlalu sering dokter, hanya saja aku kadang suka pusing" ucap pasien itu.

"Istirahatlah yang cukup ya Shanti, jangan terlalu lelah dalam melakukan aktifitas" ucap Sakura memperingati.

"Baik dokter" ucap gadis bernama Shanti.

"Dokter, bolehkah aku bertanya?" tanya Shanti.

"Hm? Kau ingin bertanya apa?" tanya Sakura ramah.

"Dokter kenapa warna rambut serta matamu berbeda? Sedangkan kami berambut hitam dengan bola mata coklat atau hitam" tanya Shanti penasaran.

"Hm.. kau tau negara Jepang?" tanya Sakura.

"Iya aku tau" sahut antusias Shanti.

"Nah, aku dilahirkan di Jepang saat musim semi, rambutku juga kudapatkan dari gen ayahku, yah walau rambutku sedikit nyentrik tapi apa boleh buat, aku sangat bangga dengan rambutku" jelas Sakura.

"Waahhh, aku jadi ingin pergi ke Jepang" ucap Shanti antusias dan membayangkan jika dia pergi ke Jepang.

Sakura yang mendengarnya seketika membatu dan menunduk untuk menetralkan ekspresinya.

"Sayang, suatu saat nanti kau pasti akan bisa pergi ke Jepang" ucap Sakura yang menahan tangisnya.

"Benarkah?!" tanya Shanti.

Sakura pun mengangguk menjawab pertanyaan Shanti lalu pamit undur diri untuk memeriksa pasiennya yang lain.

Selesai memeriksa seluruh pasiennya, Sakura kembali ke ruangannya lalu kembali memikirkan perkataan Shanti.

'Waahhh, aku jadi ingin pergi ke Jepang'

'Sayang, suatu saat nanti kau pasti akan bisa pergi ke Jepang'

'Benarkah?!'

"Hiks hiks.. kenapa gadis seusianya harus mengalami ini?" ucap Sakura lirih.

Love or Hate Me? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang