bagian 8

785 136 11
                                    


Chapter hiburan.😊😊🙏🙏😊😊 Maaf kalau ada typo, bikinnya saat ngantuk banget. Dan jangan lupa vote and komentarnya. 💖💜💖💜

Taehyung POV

Aku merasakan ada yang aneh dengan tubuhku. Ini terasa berbeda dengan terakhir kali aku menggunakan obat untuk membunuh Indraku.

Aku ingat akan rasa terkoyak saat aku mulai kembali ke kesadaran ku, tapi ini terasa berbeda, sangat berbeda. Aku ingin merasakan kesakitan yang dirasakan oleh vereon ku tapi kenapa ini tidak bekerja? Apa yang salah? Apa yang sudah ku lewatkan? Apakah namjoon Hyung menipuku?

Aku membuka mataku secara perlahan, yang kudapatkan adalah pemandangan yang berbeda dari sebelumnya. Perlahan pandanganku menelusuri setiap detail ruang dimana aku berada sekarang.

Ini bukan rumah ku. Aku yakin ini juga bukanlah rumah sakit. Dimana aku? Apa yang terjadi setelah aku berusaha membunuh diriku sendiri?

Aku mendengar suara roda bergesekan dengan lantai marmer, dan derit pintu terbuka. Pandanganku bertemu dengan mata sayu pria paruh baya yang ku kenal sebagai ayah dari istriku.

Ini mengejutkan, setelah sekian lama, setalah apa yang kulakukan pada Dita, dia tetap tersenyum menyambut kunjungan?

"Kau sudah kembali?"

Suara usang paman Park yang lama tidak kudengar mengejutkanku. Tidak ada emosi didalam setiap perkataanya. Apakah ini normal? Aku memperlakukan anaknya dengan cukup mengerikan, tidakkah dia ingin melubangi kepalaku dengan timah panas?

Aku benar- benar tidak tau bagaimana harus bereaksi. Dengan sisa tenagaku, aku berusaha menyanggah tubuhku dan bersandar di kepala ranjang.

"Jangan paksakan tubuhmu, tetaplah berbaring. . ."

Aku tertegun cukup lama saat mendapatkan perlakuan lembut dari ayah mertuaku, sampai aku lupa menutup mulutku yang terbuka.

"Bagaimana perasaanmu sekarang?"

Apa yang dia harapkan dengan perasaanku? Otakku kembali berputar menoleh kenangan terakhir kali sebelum aku kehilangan kesadaran ku.

Entah apa yang terjadi, bulir air mataku meleleh begitu saja. Getir, sesuatu didalam dadaku terasa tidak nyaman lagi. Aku menutup mataku dengan lengan. Hidungku terasa masam. Aku tidak dapat mengendalikan emosi didalam diriku sendiri.

"Menangis lah, kau sudah cukup menderita selama ini. . . . "

Aku menggelengkan kepalaku ribut dibalik lengan yang masih menutupi mata sembabku.

Tidak! Itu tidak benar, bukan aku yang menderita. Anakkulah yang menderita selama ini. Karena kesalahanku, Dita, dan vereon harus menderita bersamaku.

Aku merasakan tangan besar ayah Dita menepuk pelan kakiku. Memberikan rasa nyaman, dan ketenangan disana.

"Ini tidak benar. . . . Kau seharusnya membenciku, karena aku, Dita menderita cukup banyak. Karena aku, kau harus kehilangan cucumu. Karena aku, kau harus kehilangan istrimu. Ini kesalahanku."

Aku mendengarnya menghela nafas panjang. "Ini bukan sepenuhnya kesalahanmu, Taehyung. Aku tau kau begitu mencintai anakku. Begitupun dengan Dita, dia sangat mencintaimu. Kau tidak seburuk itu, Tae. Dihari kau memintaku untuk menggagalkan perjodohan kalian, aku sudah tau bagaimana kepedulianmu pada anakku. Sebaliknya. . . . Aku lah yang seharusnya meminta maaf padamu. Maafkan aku, karena anakku kau harus terjebak seperti ini. . . Kau menderita seperti ini. . . . Maaf."

Jangan! Jangan katakan itu! Apa yang kulakukan adalah pilihanku. Mencintai Dita adalah pilihanku. . .

"Itu tidak benar. Aku mencintainya. Aku yakin, siapapun akan melakukan hal yang sama jika berada di posisiku."

terimakasih untuk waktumu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang