Taehyung berlari saat melihat siluet Seokjin tidak jauh dari tempatnya berdiri."Hyung!" Teriak Taehyung menghambur.
Seokjin sontak berbalik, dia kaget melihat Taehyung datang begitu cepat. "Kau sudah datang. . . . Konferensi pers akan dilakukan 2jam lagi."kata Seokjin menjelaskan.
Taehyung tersenyum kecut. "Tidak apa-apa, Hyung. Aku hanya ingin tau segalanya. Aku ingin kau menjelaskan padaku. Tentang bagaimana segalanya bisa terbongkar."
"Tunggu sampai Suga datang. Dia yang sudah bekerja keras untuk hal ini. Tidak hanya Suga, Mino dari devisi keamanan juga membantu kami." Ujar Seokjin membeberkan segalanya.
Tidak lama Suga benar-benar datang dengan Jinny terus mengekori dibelakangnya. "Suga Hyung. ." Teriak Taehyung berjalan menghampiri mereka.
"Anak brengsek! Kau sudah keluar dari persembunyian-mu hah? Kenapa tidak menghilang saja sampai dunia benar-benar meninggalkan mu." Geramnya berjalan melewati Taehyung.
Taehyung tidak mengambilnya, dia tetap disana menatap Jinny yang telah sedikit tegang. "Apa kau baik-baik saja?" Tanya Taehyung gugup dan sedikit merasa bersalah.
Suara berat Taehyung membuatnya kaget. Wajah jinny sontak memucat dan kaku. Dengan susah payah, sebisa mungkin, Jinny berusaha untuk menarik sudut bibirnya. "Aku-aku baik-baik saja, hanya sedikit kurang enak badan." Jelas Jinny canggung.
Banyak hal yang ingin ditanyakan oleh Taehyung mengenai Dita namun dia mengurungkannya. Saat Taehyung ingin membuka mulutnya, Jinny lebih dulu melangkah pergi mengikuti Suga.
.
.
.
.
Konferensi pers dimulai, pengacara Jongdae datang sebagai perwakilan dari pihak Taehyung. Tersedia layar besar yang sudah disiapkan oleh Mino dan Seokjin, ukuran itu benar-benar besar. Kurasa Seokjin tidak berencana memberi Somi pengampunan sedikitpun. Dia akan melangkah jauh, mempermalukannya hingga ketitik kehancuran.Jongdae mengambil alih sebagai pembicara, dia menampilkan semua bukti yang sudah mereka kantongi.
Dari layar tertera bukti penarikan dana dengan jumlah besar, surat hasil pemeriksaan kehamilan, transkip data penyelidikan mobil milik keluarga Jeon, status Somi sebagai anak adopsi, dan beberapa bukti tertulis lainnya.
"Aku akan mengirimkan semua yang tertera pada layar langsung pada kalian masing-masing. Dan berikutnya. . ." Tanpa menunggu Jongdae kembali menggulirkan tampilan pada layar dan mengnampilkan video berdurasi singkat namun jelas.
Semua yang hadir terkejut melihat tampilan yang disuguhkan didepan mata mereka. Jeon Somi sedang bercinta dengan seorang pria yang diyakini bukan penerus dari keluarga Kim seperti yang telah dia katakan sebelumnya.
Tampilan berganti kembali, lokasi terlihat seperti koridor hotel, Somi dan seorang pria sebelumnya tengah memapah tubuh Taehyung yang lemah dan membawanya memasuki salah satu kamar. Tidak lama, Somi dan Myung-soo kembali keluar meninggalkan kamar Taehyung. Di jam 05 pagi, Somi kembali kekamar Taehyung entah apa yang mereka lakukan di dalam namun tidak lama Taehyung keluar dengan kondisi kacau. Dia nampak terkejut dan terpukul.
Taehyung meninggalkan Somi begitu saja. Setelah kepergian Taehyung, Myung-soo kembali memasuki kamar Somi.
Melihat hal tersebut, buku jari Taehyung terkepal dia begitu ingin mencincang Somi dan Myung-soo, menjadikannya makanan anjing. Suga memahami kemarahan pada Taehyung namun dia tetap memilih untuk menenangkannya.
Bukti berikutnya berupa rekam panggilan yang dilakukan oleh Somi dengan beberapa orang yang turut terlibat. Mulai dari teman somi, anak dari pemilik bengkel tidak jauh dari sekolah, sebelumnya. Dia memintanya untuk merusak kendaraan tuan Jeon, ayah angkatnya setelah mengetahui bahwa ayahnya akan merubah surat wasiat setelah mengetahui keburukan Somi, namun belum sempat merubahnya, Somi lebih dulu bergerak. Panggilan berikutnya adalah Myung-soo, kekasih Somi. Myung-soo menyarankan pada Somi agar melemparkan kesalahan pada Taehyung, dengan begitu anak biologisnya akan menerima harta dari Taehyung tanpa harus membuang keringat.
KAMU SEDANG MEMBACA
terimakasih untuk waktumu
Fanficjika orang berfikir menikahi seorang CEO tampan, pendiam dan sempurna adalah hal terbaik sepanjang hidupmu, tapi tidak denganku. aku begitu mencintai suamiku, aku melakukan segala hal agar aku bisa bersanding dengannya. namun hal ini menjadi semakin...