bagian 24

309 70 11
                                    

1.5 bulan kemudian

Author POV.

Jungkook menggebrak meja dimana Denise tengah berkutat dengan pekerjaannya disana. Dia terperanjat dan nyaris jatuh dari duduknya. Mulutnya terasa gatal ingin mengumpat, begitu dia menatap sosok dihadapannya, selera untuk memberi kemarahan langsung sirnah dan berganti dengan rasa malas. Denise memalingkan wajahnya kembali menyibukkan diri dengan berkas-berkas yang berserakan.

"Dimana Dita dan Taehyung pergi?!" Tuntut Jungkook meminta kejelasan atas keberadaan teman kecilnya.

Denise tetap diam. Dia mengabaikannya. Seolah Jungkook tidak benar-benar ada.

"Denise! Aku menuntut mu untuk memberiku penjelasan! Dimana Dita dan Taehyung?! Ada hal penting yang harus ku beritahukan pada mereka. ku mohon beritahu aku dimana keberadaan mereka jin shil!" Lanjut Jungkook mendesak Denise.

Denise adalah gadis yang keras kepala. Jungkook bukan hal besar bagi Denise dan hal tersebut cukup menjadi alasan untuk mengabaikannya. Denise merapikan map-map dan beranjak pergi meninggalkan ruangan tanpa memperdulikan Jungkook namun sial.  Dengan sigap Jungkook menarik pergelangan tangan Denise. Dia mendorongnya hingga menabrak meja dan berakhir terlentang dengan Jungkook mengunci kedua tangannya. Denise berada didalam Kungkungan Jungkook, jika seseorang melihatnya mungkinkah mereka akan berpikir bahwa Jungkook dan Denise tengah melakukan hal tidak senonoh diatas meja.

"Kau gila! Apa yang kau pikir sedang kau lakukan, huh?!" Bentak Denise marah. Denise terus bergerak, berusaha melepaskan diri dari Kungkungan Jungkook. "Aku akan menghajarmu, Jeon Jungkook! Brengsek! Lepaskan aku." Teriaknya histeris.

"Jangan bergerak! Atau sesuatu yang buruk akan terjadi padamu. Aku tidak akan menahan diriku jika adik kecilku terbangun hanya karena ulahmu yang tidak penurut." Ancam Jungkook berusaha membuat Denise diam dan mendengarkannya.

"Kau brengsek! Kau pria cabul menjijikan, Jeon Jungkook! Aku akan memotong aset berhargamu jika kau berani menyentuhku." Ancam Denise dengan suara meninggi.

Jungkook tersenyum miring penuh penghinaan. Dia menatap remeh gadis tangguh dihadapannya. Kedua tangan yang semula mengunci pergelangan tangan Denise, dipindahkan ke satu sisi dan sisi tangan yang lain ia gunakan untuk mengambil ponsel didalam sakunya.

Jungkook menggeser layar ponsel, dan dia menunjukan layar ponsel tersebut tepat di depan wajah Denise. Sebuah artikel terpampang jelas disana, dengan title yang berhasil membuat mata Denise terbelalak nyaris keluar dari rongganya. "Apa ini?! Omong kosong apa yang coba mereka muntahkan.!" Suara Denise semakin meninggi setelah membaca artikel yang ditunjukan oleh Jungkook. "Pergi dari atas tubuhku. Biarkan aku melakukan sesuatu." Lanjut Denise dengan Geraman.

Jungkook tidak ingin menambah masalah, dengan cepat dia menggeser kan tubuhnya yang semula tengah menggagahi tubuh mungil Denise di atas meja. "Untuk itu, beritahu aku dimana mereka berada, setidaknya kita harus mencari kejelasan dari Taehyung. Aku tidak ingin Dita dalam masalah karena skandal gila ini." Ujar Jungkook meyakinkan Denise akan niatannya.

Denis berfikir sejenak, dia memikirkan baik dan buruknya serta jalan keluar yang harus diberikan untuk skandal Taehyung yang bisa saja menyeret nama Dita kekubangan.  "Kita temui Taehyung dan memastikan kebenarannya. Jika hal ini hanya omong kosong, aku akan menuntut siapapun yang telah memuntahkannya. Tapi. . . . . Jika hal tersebut benar adanya. . . Apa yang harus kita lakukan?" Tanyanya kemudian pada Jungkook.

Jungkook menyadari perubahan emosi dalam diri Denise. Dia mengulurkan tangannya dan dengan lembut jungkook menepuk punggung Denise. "Sebaiknya kita bicarakan masalah ini dengan Taehyung. Untuk apapun langkah yang akan kami ambil, kita bisa membicarakan semuanya dengan berdiskusi."

terimakasih untuk waktumu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang