Melihat reaksi Taehyung, emosi Jungkook mulai menguasai dirinya. "Jangan katakan kau benar-benar telah melakukannya!" Tuduh Jungkook dengan suara sedikit meninggi.
Denise mengambil celah diantara mereka, dia berusaha menjadi penengah agar kondisi tidak semakin buruk. "J! Tenangkan dirimu. Jangan bertindak terlalu jauh. Dita eonni akan mendengar suaramu, jika kau lupa!" Kata Denise berusaha menenangkan suaminya.
Jungkook mengepalkan tangannya dan meninju dinding hingga bunyi retakan pada tulangnya. Tidak ada kesakitan, hanya amarah yang dapat Jungkook rasakan. Denise terkejut serta terperangah. . . Ada sedikit rasa nyeri di hatinya. Untuk seorang Dita, Jungkook melakukan hal gila tanpa perduli bahwa dia telah terluka. Cemburu, Denise merasa cemburu, namun semua ia abaikan mengingat poin penting yang harus segera mereka selesaikan.
Dengan geram Denise menghampiri Jungkook. "Apa kau gila?! Kau melukai dirimu sendiri. Selamat tulangmu retak sekarang. Kenapa tidak otakmu saja yang cidera." Geramnya. Denise kembali pada Taehyung yang masih mematung. "Jadi. . . Jadi kau benar-benar telah melakukannya, huh?! Dan anak itu. . . . Apa benar bahwa anak itu adalah milikmu?" Denise menuntut penjelasan dari Taehyung.
Tidak ada satu patah katapun yang keluar dari mulut Taehyung. Dia terus larut di dalam pemikirannya sendiri.
"Jika memang itu benar adanya. . . . Kau harus memikirkannya dengan baik-baik, tentang apa yang akan kau lakukan dan bagaimana kau akan memberitahu hal besar ini pada eonni." Lanjutnya mengingatkan.
Merasakan pergerakan dari balik punggungnya, dengan sigap Denise menghalangi Jungkook yang sudah bersiap untuk menerjang Taehyung dengan tinjunya. "Kau brengsek, Kim Taehyung! Kau pria bajingan! Tidak seharusnya aku membiarkan kalian menikah! Seharusnya aku bisa menghentikan pernikahan kalian. Kau tidak layak, kau benar-benar tidak layak." Geram Jungkook, menunjuk tepat di wajah Taehyung.
Tanpa terasa air mata Denise sudah lolos dari pelupuk matanya. Dia begitu mengetahui hubungan diantara Dita dan Jungkook, namun rasa cemburu tetap menghampiri hatinya. Hidung Denise terasa masam, dan matanya mulai memerah. Tanpa mengucapkan sepatah kata, Denise bergegas pergi meninggalkan kediaman Dita. Dia merasa bodoh. dilubuk hatinya, Denise tidak henti-hentinya mengutuk dirinya sendiri. Konyol! Dita dan Jungkook memiliki ikatan keluarga namun cuka pekat telah menyiram hatinya yang lama kosong.
Jungkook menyadari ketidak beradaan Denise. Dia bergegas pergi menyusulnya tanpa mengatakan apapun lagi.
Denise melangkah gontai, dia menjauh dari rumah Dita dan Taehyung dengan air mata yang terus menerus mengalir.
"Denise! Berhenti!" Teriak Jungkook mencoba menghentikan langkah Denise namun, Denise tetap mengabaikan nya. "Aku menyuruh mu untuk berhenti Jeon Denise!" Teriak Jungkook lagi, namun, dia tetap mengabaikannya.
Jungkook berlari kencang mengejar Denise. Begitu dia dapat mengejarnya, Denise kembali mempercepat langkahnya dan Jungkook mengimbangi langkah-langkah Denise. "Ada apa dengan mu, Denise. Kenapa kau seperti ini? Kenapa kau pergi seperti ini.?!" Tuntut Jungkook meminta penjelasan.
Denise menghentikan langkahnya. Dia berbalik menatap wajah Jungkook. "Aku baik-baik saja. Kau tidak perlu menghiraukan ku. Cukup lakukan apa yang ingin kau lakukan." Ucap Denise parau. dia kembali berjalan meninggalkan Jungkook.
"Mengabaikan mu, huh?! Kau istriku, bagaimana mungkin aku mengabaikan mu.?!" Protes Jungkook tidak terima dengan ucapan Denise.
"Maafkan aku, Jungkook! Aku tau kau adalah bagian dari keluarga Dita eonni, tidak seharusnya aku merasakan asam terhadap hubungan kalian dan kepedulian mu padanya. Tapi aku tidak bisa. . . Disini (memukul dadanya sendiri) berdenyut sakit. Terasa perih dan membuatku ingin menangis. Aku tidak tau kenapa hal itu bisa terjadi, tapi ini benar-benar mengganggu ku. Aku tidak ingin egois, aku tidak ingin apa yang kurasakan mempengaruhi hubungan kalain. Maafkan aku. . . . Biarkan aku pergi, beri aku waktu. Ini hal baru untuk ku. Perasaan ini begitu asing dan membuatku merasa tidak nyaman." Denise mengatakan segalanya dengan begitu gamblang. Tidak ada yang disembunyikan dan hal tersebut membuat Jungkook terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
terimakasih untuk waktumu
Fanfictionjika orang berfikir menikahi seorang CEO tampan, pendiam dan sempurna adalah hal terbaik sepanjang hidupmu, tapi tidak denganku. aku begitu mencintai suamiku, aku melakukan segala hal agar aku bisa bersanding dengannya. namun hal ini menjadi semakin...