Chapter 10

70 11 1
                                    

"Aakhh!!"ringis gue saat berjalan beberapa langkah. Sakit nya memang masih terasa.

Setelah selesai makan dan bayar kami pun berencana pulang. Gue pulang bareng haechan karena rumah kami emang searah.

Saat jeno mau maju ke hadapan gue haechan langsung tiba-tiba menarik pelan gue dan di berjongkok memposturkan seakan ingin menggendong gue. Hati gue merasa tergetar dengan sikap gentle haechan.

"Cepat naik"kata haechan.

Semua orang yang melihat itu cuman bisa senyum-senyum tipis.

"Lo yakin bisa gendong gue?"tanya gue.

"Dari pada lo ngeluh sakit terus mending lo naik"kata haechan.

Tanpa pikir panjang gue naik ke punggung haechan. Dia ternyata cukup kuat bisa gendong gue.

"Guys gue duluan ya"kata gue.

"Oke, bye"kata yura.

Sesampainya di parkiran haechan nurunin gue. Hari ini dia bawa motor tapi sial nya cuaca sangat tidak mendukung, gue bahkan bisa merasakan ada beberapa butir air hujan yang menetes ke tubuh gue.

"Kayak nya mau hujan"kata gue.

"Seharusnya gue pakai mobil tadi"ucap haechan.

"Eum, iya sih tapi gue lebih suka lo pakai motor"

"Hah? Kenapa?"

"Suka aja"

"Aneh"

Gue pun naik di belakang, memeluk pinggang nya yang bikin gue nyaman. Bisa senderan juga di punggung belakang nya yang lumayan lebar.motor pun melesat pulang.

Lagi-lagi di jalanan kami di guyur hujan walau tak deras tapi cukup bisa membuat kami kebasahan.

"Pegangan yang kuat gue mau ngebut!!"teriak haechan.

"Iyaaa!!"teriak gue dibelakang.

Pelukan di pinggang nya semakin erat agar gue tak terjungkal kebelakang. Haechan benar-benar mengebut dan hujan semakin deras mau tak mau harus menepi. Akhirnya menepi di rumah haechan lagi.

"Fyuuhh! Akhirnya sampai"gue benerin rambut yang setengah basah.

Tiba-tiba haechan menyentuh rambut gue dan dia membenarkan poni gue yang basah.wah posisi seperti ini sangat romantis bagi gue.

"Berteduh dulu di rumah gue"kata haechan.

"Eum, tapi gue rasa hujan nya bakal awet"

"Ada mobil di garasi"

"Yah padahal gue mau nginap, boleh ya..hhhhhhaaaccciiimmm!!"

Gue tidak sengaja bersin tepat di depan wajah haechan dan mengakibatkan beberapa air liur mengenai wajah haechan. Haechan terdiam dan hanya mengelap wajah nya.

"Sorry! Sorry! Astaga, gak sengaja... Ya ampun jadi kena muka lo lagi..gak bau kan? Hehe"sempat-sempat nya gue nyengir supaya dia gak marah.

"Ayo masuk, lo bisa jalan kan?"tanya haechan, dia gak marah tapi aura kesal nya masih kerasa.

"Bi..bisa tapi agak pincang"kata gue.

"Mau di gendong lagi?"tawar haechan.

"Enggak usah"tolak gue, alah munafik banget anjir.

Akhirnya gue masuk jalan sendiri walau agak pincang. Haechan juga gak peka nawar nya sekali doang, seharusnya gak perlu ditawar biar romantis.-_-

"Masuk ke kamar gue, mandi sana"kata haechan.

"Eum iya"gue masuk ke kamar haechan buat mandi.

Haechan mengambil baju nya lagi untuk di pakai heera. Ia menaruh baju diatas kasur jadi saat heera keluar kamar ia bisa menotis baju untuk nya. Haechan sendiri ganti baju di kamar lain.

.

.

Skip ruang tengah~~~

Gue keluar dari kamar haechan setelah ganti baju. Kali ini gue respect sama baju nya karena lebih pas dan nyaman di badan gue.

"Chaaaannnnn... Lapar!"teriak gue.

Gue melihat kesekeliling ruangan tapi tidak menemukan haechan dimana pun. Gue jalan tertatih-tatih ke kamar lain karena menebak haechan akan ada disana.

"Chan?"gue masuk tanpa mengetuk pintu.

( ͡ʘ ͜ʖ ͡ʘ) salah gue sih masuk gak ketuk pintu, sekarang mata gue terbelalak kaget melihat pemandangan exotic punggung polos haechan tanpa pakaian.

"HEERA!!"teriak haechan.

"Sorry! Gue tutup mata kok! Seriusan gak liat apapun!"kata gue. Tutup mata sih tapi dikit doang.

Sayang banget kan kalau gak liat dengan puas ( ಠ ͜ʖಠ). Kapan lagi gue bisa liat punggung polos haechan.

Haechan buru-buru pakai pakaian nya. Nafas nya tergesa-gesa karena kaget plus kesal.

"Gak ada malu nya ya lo! Ngintip gue pakai baju!"omel haechan.

"Enggak ada unsur kesengajaan sumpah! Gue gak tau kalau lo belum pakai baju"kata gue.

Haechan masih kesal, dia turun kebawah ninggalin gue. Gue tersenyum puas dengan keberuntungan gue hari ini. Kalau bisa tiap hari aja hujan biar gue ada kesempatan kayak gini lagi.

Your Daddy Or You?🤔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang