Chapter 09

66 12 1
                                    

Sepulang sekolah jeno dan gue main basket bareng sama yura dan mark. Haechan cuman duduk sambil main ponsel, di ajak main dia menolak.

Tim terbagi jadi dua, gue sama jeno dan mark sama yura. Di ronde pertama gue sama jeno yang menang dan sekarang lagi di ronde kedua.

"Yang kalah harus traktir makan tteokbokki di warung depan"kata mark.

"Oke, tim gue gak akan kalah ya kan jen!"kata gue.

"Yoi pasti!"

"Gue sama mark juga gak akan kalah!!"kata yura.

Ronde kedua di mulai. Semua pada jago main basket, gue sama jeno bener-bener bekerja keras untuk kalahin tim mark begitu pun sebalik nya. Saat mau mencapai akhir gue gak sengaja nginjak tali sepatu sendiri yang mengakibatkan keseimbangan gue menghilang. Gue pun jatuh tersungkur ke depan dan pergelangan kaki gue terkilir.

Brak!!!

"Akh!!"ringis gue, kesakitan.

Bola terakhir masuk ke ring tim gue itu tandanya tim gue kalah tim mark menang.

"Heera!!"teriak jeno. Dia langsung menghampiri heera begitu juga haechan.

"Sakit, pergelangan kaki gue terkilir..aduduh sakit banget"ringis gue.

"Kenapa lo ceroboh banget sih! Liat tali sepatu gak di ikat kuat jadi nya lo jatuh kan"omel haechan.

"Kok gue malah di omelin sih"

"Bawa ke uks aja"kata yura.

"Emang masih buka?"tanya mark.

"Udah tutup kayak nya, sini biar gue betulin tulang lo"kata jeno.

Gue menolak karena takut dan tidak percaya dengan jeno.

"Gak perlu! Jen lo jangan macam-macam ya sama kaki gue!"

"Tenang aja gue bisa kok, percaya sama gue"kata jeno.

"Kalau kaki gue patah gimana jen?! Siapa mau tanggung jawab!!"gue panik.

"Gak usah lebay, diam aja"kata haechan, dia malah mendukung jeno.

Gue menggeleng cepat, berusaha agar jeno kesihan sama gue tapi Jeno tidak memiliki hati nurani, ia langsung mengurut kaki kiri gue dan dia benerin sampai bunyi kletek. Sakit tapi jadi enakan.

"Akh!! Sakit jen!!"teriak gue. Gue sampai meremas kuat lengan haechan sangking sakit nya.

Lengan haechan jadi kemerahan gara-gara kuku heera. Haechan mau marah tapi tidak jadi.

"Udah, nanti gak sakit lagi tuh"kata jeno.

"Maka nya lain kali itu hati-hati, jangan ceroboh"kata haechan.

"Mau bagaimana pun, tim lo kalah dan itu artinya lo sama jeno harus traktir tteokbokki"kata mark.

"Yah jen kita kalah gara-gara gue, sorry jen"kata gue.

"Selo, gak apa.. Ayo kita makan tteokbokki"kata jeno.

"Yash! Jeno emang terbaik"kata yura.

.

.

Skip warung~~~

Mereka berlima sudah di warung dan memesan makanan. Yang bayar tentu aja gue dan jeno karena kami kalah main basket tadi. Hari udah mulai malam tapi itu tak masalah.

"Udah mendingan kaki lo?"tanya yura.

"Udah, tapi masih agak sakit kalau jalan"

"Nanti gue gendong aja"kata jeno.

Haechan mengkerutkan kening nya.
"Ngapain di gendong? Dia cuman terkilir bukan patah kaki atau lumpuh"kata haechan.

"Jahat banget mulut lo"kata gue.

"Ya kalau masih sakit dan bikin susah jalan biar digendong supaya sakit nya gak terasa, nanti dirumah baru obatin lagi"kata jeno.

"Gak usahlah jen, gue bukan anak kecil.. Cuman terkilir mah sakit nya seuprit"kata gue.

Lalu makanan kami tiba. Kita makan dengan lahap sambil berbincang ria. Tiba-tiba jeno mengelap sudut bibir gue, sontak gue terdiam karena kaget.

"Ada noda tadi"kata jeno.

Mark sama yura saling memandang seperti mengetahui dan menebak sesuatu.

"Makan aja masih celemotan, kayak anak kecil.. Apa sih yang lo bisa?"dumel haechan.

"Lo lagi pms atau gimana chan? Mendumel mulu, gue salah terus menurut lo"gue merasa kesal dengan sikap haechan saat ini.

"Ada yang cemburu panas sepanas api kerak bumi nih"ledek mark.

Mark langsung di tatap tajam oleh haechan membuat nyali nya menciut dan berakhir terdiam. Walau bagaimana pun mereka makan sampai habis dan kenyang.



Your Daddy Or You?🤔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang