Chapter 31

49 10 0
                                    

2 Hari kemudian ~~~

Hari ini yura, mark dan jeno datang kerumah haechan untuk mengunjungi gue yang lagi sakit, beberapa hari lalu selalu hujan jadi hari ini kebetulan cerah mereka pun bisa datang menemui gue.

"Banyak banget makanan buat gue! Kalian kayak mau ngasih makan babi deh"gue terdiam terperangah saat ada banyak makanan yang mereka bawa untuk gue.

"Lo kan babi gue yang paling comel"kata yura sambil mencubit pelan pipi gue.

-_-. Ajg!

"Gimana keadaan lo ra?"tanya jeno.

"Seperti yang bisa lo liat, gue masih hidup dan baik-baik aja"jawab gue.

Jeno lega, dia benar-benar khawatir saat mengetahui kalau heera ditabrak mobil.

"Luka lo gimana? Udah sembuh?"tanya mark.

"Ya lumayan lah, perih nya udah berkurang tapi masih belum bisa lepas perban"kata gue.

Jeno membukakan cemilan kesukaan gue.
"Aaaaaa... Buka mulut lo"kata jeno.

Tanpa basa-basi gue langsung membuka kan mulut dan menerima suapan jeno.

"Ehem!"yura berdehem dan memberi kode untuk heera agar melihat kebelakang dan ternyata ada haechan.

Gue ya bodo amat ̄へ ̄. Ingat gue masih kesal dan ngambek sama haechan.

"Eh chan.. Sini"panggil mark.

Haechan ikut bergabung dan duduk disebelah mark.

"Ngapain kalian bawain makanan sebanyak ini?"tanya haechan.

"Mereka kan teman-teman baik gue yang paling pengertian!"ketus gue.

"Kalian mau bikin dia gendut? Dia aja udah gendut tuh"ledek haechan.

Gue yang lagi mengunyah makanan dari suapan jeno langsung terdiam dan kesal.

"Gue gendut?!"tanya gue.

Yura dan mark menggeleng sementara jeno dan haechan mengangguk.

"Lo gak gendut tapi chubby dan gue suka itu"kata jeno.

"Badan lo ideal ra"kata yura.

"Gendut sama chubby apa beda nya jen?! Udah ah gue gak mau makan lagi"kata gue.

"Makan buah aja ra"saran mark.

Mark ke dapur untuk mengambil pisau agar bisa membelah buah semangka dan buah lainnya.

"Gue kesepian disekolah gak ada lo.. Lo kapan masuk sekolah nya ra?"tanya yura.

"Besok deh"kata gue.

"Gak!"sahut haechan.

"Gue udah sembuh! Gak usah larang gue buat pergi ke sekolah"kata gue.

Haechan menggeleng, ia kukuh terhadap ucapan nya.
"Luka lo belum kering seutuh nya!!"kata haechan.

"Yang penting gue bisa jalan!"kata gue yang keras kepala.

"Ra, tunggu semua luka lo kering aja ya.. Sekolah gak akan kemana-mana kok kalau lo selama sebulan atau lebih gak masuk"kata jeno.

"Kalau sebulan yang ada gue gak bisa lulus jen, gue juga harus belajar buat bisa lulus ujian"kata gue.

"Tapi lo lagi sakit! Gak usah bantah bisa gak?!"ketus haechan.

"Lusa aja lo sekolah nya, buat saat ini lo istirahat yang cukup..oke"kata Jeno.

"Oke deh"gue pasrah.

Haechan memutar bola mata nya menatap malas ke arah heera karena mendengarkan ucapan jeno tapi tidak mendengar kan ucapan nya.

Setelah buah di potong gue bisa makan sepuasnya begitu juga yura dan jeno. Tiba-tiba beberapa menit kemudian mark mendapatkan pesan yang membuat nya harus pergi duluan.

"Sorry ra, Eunji chat gue.. Dia minta bantuan jadi gue harus pulang lebih awal"kata mark.

Mendengar nama Eunji lagi membuat yura jadi menghela nafas pasrah dan hal itu membuat gue penasaran.

"Eunji?"tanya gue. Gue rada lupa.

"Pacar mark"sahut yura dengan nol semangat.

Mark menggeleng cepat.
"Bukan! Dia teman gue"kata mark.

"Oh teman"gue paham.

Mark akhirnya pergi duluan. Setelah kepergian mark dari rumah haechan kini tinggal yura dan jeno saja. Yura pun langsung curhat masalah mark dan eunhi yang membuat nya kesal dan sedih.

"Jadi mark dekat sama Eunji tapi dia selalu bikin nyaman lo dan perlakuin lo layak nya pacar dia?"tanya gue untuk memastikan apa yang gue nalar.

"Iya gitu deh kurang lebih nya"kata yura.

"Jen menurut lo kalau cowo yang kayak gitu harus diapain?"tanya gue sambil nyindir dan melirik ke arah haechan biar dia dengar.

"Menurut gue lebih baik lo cari yang lain.. Cowo gak hanya satu di dunia ini"kata jeno.

"Ouh gitu ya, emang bener sih jen.. Setuju gue! Apalagi kalau bisa dapatin sugar daddy atau duda satu anak kaya raya!! Hahaha pasti dunia kita lebih berwarna"kata gue.

Haechan cukup menyimak pembicaraan tapi hati nya menggebrak-gebrak ingin memarahi heera.

"Mark emang gak peka tapi suatu saat nanti dia pasti sadar mana yang lebih baik dan enggak"kata jeno.

"Kalau bisa lo ungkapin aja perasaan lo dari pada diam jadi nya makin sakit"kata gue.

Yura hanya mengangguk paham dengan saran dan nasehat yang diberi teman-teman nya. Beberapa waktu berlalu jeno dan yura pun akhirnya pulang.



Tbc

Mana suara nya ini? gak ke dengeran loh

Your Daddy Or You?🤔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang