Chapter 28

39 10 0
                                    

Pintu tiba-tiba saja terbuka dan saat itu juga mata haechan bertatapan dengan mata heera yang sembab karena menangis.

"Heera?! Lo ada disini?"haechan kaget dan langsung melempar tas nya ke sembarang arah.

Gue juga kaget tiba-tiba haechan buka pintu disaat gue lagi nangis. Gue langsung mengelap jejak air mata gue di pipi.

"Jangan mendekat!"kata gue.

Haechan berhenti.
"Ra..."panggil haechan.

Gue sesegukan karena dipanggil.

"Lo nangis?"tanya haechan.

"Gak! Sana keluar! Gue mau tidur"ketus gue tanpa melihat ke arah haechan.

"Ini kamar gue, lo gak bisa usir gue seenak nya"kata haechan.

"Ya udah kalau gitu gue aja yang keluar"gue berdiri.

Haechan melihat luka-luka yang ada di tubuh heera. Perban yang kotor belum di ganti.

"Duduk!"titah haechan.

"Gue mau keluar!"

"Duduk!!"titah haechan dengan nada tinggi.

Tangis gue langsung bocor karena dibentak.

"Huuuwaaaaahhhhh..hiks..hiks.."

Haechan langsung memeluk heera.

"Maaf"kata haechan, dia sadar kalau bentakan nada tinggi nya membuat heera kaget dan menangis.

"Ja..jahat hikss..hikss...masa gue dibentak!!!.. Haechan jahat!!.."kata gue di pelukan nya. Jujur ini nyaman bangetಥ_ಥ

"Maaf.. Gue salah, lo sih gak dengerin kata gue"kata haechan.

Gue melepaskan diri dari pelukan dan menunduk karena malu untuk memperlihatkan wajah biawak gue saat nangis .

"Gue jelek kalau lagi nangis, jangan diliat"kata gue sambil mengelap air mata di pipi.

"Ya gue suka lo yang jelek, udah gak usah nangis lagi"kata haechan.

⊙︿⊙ maksudnya? Haechan suka gue yang jelek?! Ini pujian atau ledekan?!.

"Lo gak tanya kenapa gue nangis?"tanya gue. Biasakan suka kepo.

"Kalau lo mau cerita silahkan kalau enggak ya gak usah"kata haechan.

"Lo gak penasaran?"

"Ya penasaran tapi kalau lo siap mau cerita ya gue dengerin"kata haechan sambil mengelus kepala heera.

"So sweet deh"kata gue.

Haechan langsung sadar dan berhenti mengelus kepala heera. Dia berdehem untuk menghilangkan kecanggungan serta kesaltingan nya.

"Cieee malu ehehehehe.. Tapi kalau lo se soweet ini gue suka banget chan"kata gue, menggoda nya.

"Ehem! Udah gak usah dibahas lagi"kata haechan.

Haechan memperhatikan luka-luka heera.
"Lain kali kalau nyebrang itu liat kanan dan kiri, lo bukan anak kecil lagi ra.. Jangan ceroboh bisa gak?"kata haechan.

"Iya sayang aku gak akan ceroboh lagi"kata gue.

"Gue serius ra, plis jangan sampai lo terluka lagi"kata haechan.

"Gue juga serius kok, emang gak boleh panggil sayang?"

"Gak"ketus haechan.

Haechan pergi ke kamar mandi sebentar sementara gue kembali duduk di kasur.

Tak lama kemudian haechan keluar sudah ganti baju.

"Chan gue belum mandi"kata gue.

"Emang harus mandi?"tanya haechan.

"Harus dong! kalau gak mandi nanti gue bau"

"Ya udah mandilah, gue keluar dulu"kata haechan.

"Eh! Gue gak bisa mandi sendiri, mandiin dong!"titah gue.

Haechan berbalik badan dengan ekspresi syok.
"Lo cewe ra, gue cowo! Malu dikit dong, masa gue yang mandiin lo?!"omel haechan.

"Terus siapa lagi? Emang harus bokap lo yang mandiin gue?"tanya gue.

Haechan masih tidak percaya dengan heera yang segitu mudah nya meminta untuk dimandikan, otak haechan travelingloka loh.

Pada akhirnya gue gak mandi. Setelah melalui perdebatan panjang dan haechan sudah setuju gue hanya di lap pakai handuk basah, itu pun cuman bagian tangan, kaki, dan muka.

"Pelan..pelan chan, sakit tau!"omel gue.

"Tahan dong, dikit lagi udah selesai"kata haechan.

"Aakkhhh! Jangan ditekan chan! Ini beneran sakit... Gue mau udahan aja gak kuat"

"Sabar heera, sebentar lagi selesai.. Jangan kayak anak kecil ngerengek terus"dumel haechan.

"Jangan di goyang-goyang chan!!"akhirnya gue teriak sangking sakit nya.

"Apa nya yang di goyang heera?! Luka lo cuman gue usap pakai kapas"

Luka gue juga haechan yang bersihkan dan diganti perban nya. Untung ada haechan jadi semua terselesaikan.




Tbc

Your Daddy Or You?🤔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang