Chapter 18

62 10 0
                                    

Gue gak peduli sama omelan haechan soal ketuk pintu atau hal sebagainya. Disini gue hanya perlu meluruskan kesalahpahaman yang mungkin menjadi titik pertengkaran antara gue dan haechan.

"Gini ya chan.. Gue masih belum ingat gue itu salah apa tapi gue mau minta maaf, maafin gue ya"kata gue dengan nada kasihan biar di kasihani.

Haechan mendengus kesal, dia lanjut membaca buku nya. Dia mengabaikan heera yang berdiri didepan pintu.

"Chaaaaannnnnnn"panggil gue dengan nada sok merasa tersakiti.

"Kalau gak tau letak kesalahan kenapa harus minta maaf? Lo menyepelekan gue?!"kata haechan.

Gue mendekat ke haechan, berdiri di samping nya dengan tatapan memelas.

"Setidaknya niat gue buat minta maaf itu tulus..gue gak suka kita bertengkar saling kasih kode begini"kata gue.

"Menurut lo itu tulus kalau menurut gue enggak!"ketus haechan.

Gue naik ke atas kasur, duduk disebelah dia.

"Oke kalau gitu sebagai permintaan maaf yang tulus gue bakal nginap disini sama lo di kasur yang sama"kata gue. Cuman itu yang terlintas di otak lemot gue.

Haechan mendelik ke gue, alis nya bertautan menatap tajam.

"Sama kayak kemarin ngomong aja besar tapi gak ditepatin.. Sana pulang!"usir haechan.

Gue baru ingat apa yang membuat haechan marah ke gue!.

Oh jadi gara-gara gue pulang dan gak nepatin omongan mau jaga dia pas sakit semalam jadi dia semarah ini?!.. Astaga haechan segitu nya mau tidur bareng sama gue? Hehe.-batin gue.

Gue langsung memeluk dia dengan erat sambil Senyum-senyum malu. Haechan kaget karena di peluk heera, jantung berdetak tak karuan, wajah nya memerah dan dia berusaha untuk melepaskan diri.

"Sekarang gue paham.. Gue tau, gue ngerti salah gue apa.. Maaf ya gak nepatin omongan gue yang mau jaga dan nginap disini semalam tapi itu karena ada alasan nya chan"kata gue.

Sebenarnya haechan malu buat tau alasan nya apa, antara mau tau tapi malu buat nunjukin.

"Terus?"tanya haechan.

"Alasan nya kata bokap lo kalau gue jagain lo takut nya gue bisa terjangkit juga jadi bokap lo nyaranin gue buat pulang supaya gue gak sakit dan yang paling penting bokap lo ada waktu buat jagain lo, om johnny yang rawat lo malam itu"jelas gue.

Haechan terdiam, dia merasa bersalah karena tidak berterima kasih ke johnny dan juga bersalah karena marah ke heera. Dia mau minta maaf tapi gengsi nya besar.

"Oh gitu"kata haechan.

"Gak marah lagi kan sama gue?"tanya gue.

Muka heera dan haechan saling menatap dalam jarak yang cukup pendek membuat mereka masing-masing bisa merasakan deru nafas.

Haechan langsung memalingkan arah pandang karena tidak kuat menatap heera dengan jarak pandang sedekat itu dan juga heera belum melepaskan pelukan nya.

"Lepasin gue!"kata haechan.

"Gak mau! Gue mau nepatin omongan gue kali ini, gue mau nginap disini malam ini sama lo tidur seranjang disini"kata gue.

"Gak! Gak!"haechan berusaha lepas dan menjaga jarak.

"Kenapa? Lo marah gue gak nginap dan sekarang lo nolak"kata gue.

"Kita belum sah! Bukan pasangan suami istri, gak baik buat tidur seranjang"kata haechan.

🌚otak bulgos gue seketika nyala.

"Eumm kita cuman tidur loh gak ngapa-ngapain tapi kalau lo mau juga gak masalah.. Asal sama lo gue siap"kata gue🌚.

Haechan menatap tak percaya dengan ucapan heera yang mengandung kevulgaran.

"Sadar ra! Kita masih sekolah gak boleh ngelakuin hal-hal yang berbau dewasa!"kata haechan.

"Ya lo mikir nya kesitu mulu! Gak bisa gitu mikir yang positif! Gue juga gak mau ngelakuin kalau lo gak ada rasa ke gue!"kata gue.

Haechan gak terima dengan pernyataan heera yang seakan menuduh nya menjadi pemicu pemikiran hal-hal dewasa.

"Udah gak usah dipikirin! Sekarang lo keluar aja dari kamar ini"usir haechan.

Gue menggeleng cepat.
"Gak mau! Gue mau tidur disini! Nanti kalau gak gue tepatin lagi lo bakalan marah ke gue!"

"Enggak ra, gue gak akan marah lagi"kata haechan.

"Gak percaya!"kata gue.

Haechan menarik paksa gue dari atas kasur. Menggendong gue ala karung beras lalu ditaruh di depan kamar nya.

BLAM!!

Pintu kamar langsung haechan tutup setelah mengeluarkan heera. Kini heera yang merasa kesal dengan perlakuan haechan yang mengusir nya tanpa pandang bulu.


Tbc

Your Daddy Or You?🤔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang