Chapter 11

67 12 0
                                    

Skip malam~~

Hujan benar-benar awet, jujurly doa gue terkabulkan. Hujan awet ditambah kaki gue masih sakit otomatis gue ada alasan buat gak pulang terlalu cepat atau bisa saja gue tidur dirumah haechan.

"Kalau bisa nginap gue ada banyak waktu untuk ngobrol bareng camer"gumam gue sambil Senyum-senyum.

Haechan menotis ekspresi heera yang Senyum-senyum gak jelas. Dia duduk di sebelah heera.

"Mikirin apa lo?"tanya haechan.

"Mikirin lo"kata gue.

"Hah? Gak jelas"kata haechan.

"Beneran kok! Emang lo gak suka kalau gue mikirin lo terus?"tanya gue sambil menatap haechan dengan lekat.

Haechan berusaha untuk tetap netral.
"Kurang kerjaan lo tuh"ketus nya.

"Oh ya udah, kalau gitu gue mikirin jeno aja"kata gue.

Tatapan haechan langsung tajam.
"Gak guna lo mikirin jeno"kata haechan.

"Oke fine! Gue mikirin bokap lo aja! Puas?!"ucap gue yang kesal.

Mata haechan menyipit tajam karena tidak suka dengan ucapan heera.

"Mikirin hidup lo lebih berarti dari pada harus mikirin orang lain.. Mikir tuh masa depan loh harus kayak mana! Jangan mikir yang gak ada faedah nya!"omel haechan.

"Gue kan mikirin masa depan gue sama lo! Gak salah kan?! Masa gue harus mikirin masa depan gue sama bokap lo atau sama jeno?!"omel gue.

Haechan tidak setuju dengan ucapan heera. Dia pun pasrah tapi dia juga suka dengan ucapan awal heera mengenai diri nya.

"Emang masa depan lo sama gue?"tanya haechan.

"Iya dong! Harus ya"kata gue sambil nyender di bahu haechan.

Senyuman tipis tercetak di bibir haechan. Dia menahan agar tidak kebablasan atau sampai Ketahun heera kalau dia merasa malu.

"Malam ini gue nginap ya"kata gue.

"Gak"tolak haechan.

"Plissss!!"

"Gak"tetap ditolak.

"Kita gak akan tidur seranjang kok, tapi kalau lo mau ayo gue siap!"kata gue dengan gamblang nya.

Haechan menoyor kepala gue, tatapan nya kaget dan tak percaya dengan ucapan gue.

"Otak lo astaga! Mesum!"dumel haechan.

"Lah mesum dari mana nya? Kan cuman tidur seranjang bukan main di ranjang! Lo tuh yang mesum! Kita tidur chan bukan kuda-kudaan!"kata gue.

"Mulut lo ya astaga! Jadi cewe tau malu dikit dong!kotor banget ucapan lo"kata haechan.

"Cieee malu... Pipi lo merah chan hehe"kata gue ngeledek dia.

Haechan memilih pergi kekamar nya karena malas menanggapi heera lagi. Memang pipi nya sedari tadi memerah karena malu dan badan nya lumayan panas.Heera pun ditinggal sendirian diruang tengah.

Gue sendirian diruang tengah, nyemilin biskuit, buah apel dan anggur sambil nonton tv. Semakin lama gue semakin aneh karena haechan tak kunjung muncul.

"Tuh anak kemana ya? Kok gak balik lagi.. Masa marah sama gue"gumam gue.

Biskuit satu toples bahkan habis sama gue. Tak ingin menebak-nebak gue pun pergi ke kamar nya dan syukur banget tidak dikunci.

Skip kamar haechan~~~

Tanpa ketuk-ketuk gue langsung masuk. Nama nya juga calon nyonya rumah jadi gak perlu sesopan itu.

"Chan?"panggil gue.

Ternyata haechan lagi baring di atas kasur sambil main hp. Saat mendengar suara gue dia gak bergeming atau pun sekedar menoleh.

 Saat mendengar suara gue dia gak bergeming atau pun sekedar menoleh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo kenapa?"tanya gue.

"Khhhuukkk..khhhuuukkk"haechan batuk.

Gue langsung menaruh telapak tangan di jidat haechan untuk mengecek suhu badan nya.

"Lumayan panas.. Lo otw mau demam nih"kata gue.

"Gue cuman batuk"kata haechan.

"Hhhaaacchhhiimmm!"haechan bersin.

"Batuk dan bersin tandanya lo flu! Bentar lagi demam nih!"kata gue.

Gue mencari kotak obat di lemari.

"Minum obat nih"titah gue.

"Udah tadi"kata gue.

"Minum lagi aja"

"Gue udah minum tadi heera! Lo mau gue overdosis terus mati?!"omel haechan.

"Sebelum nikah jangan mati dulu! Ya kali gue mau bunuh calon suami sendiri"

"Siapa yang mau jadi suami lo..khuuukkk...kkhuuukk"ucap haechan.

"Ya lo"jawab juga sesingkat itu.

Haechan terdiam. Dia tersenyum tipis tanpa diketahui heera.

"Lo istirahat aja dulu, gue ambil air minum sama air buat kompresan dulu"kata gue.

"Ya"jawab nya.

Gue pun keluar dari kamar haechan.

Haechan sakit gara-gara gue apa ya? Masa jigong gue bervirus sih sampai bisa bikin haechan flu begini.-batin gue.

.

.

Skip dapur~~~

Melangkah menuju dapur gue mendengar ada suara-suara berisik. Dengan perlahan gue mengintip siapa tau itu maling jadi gue harus siap siaga.

Namun ternyata ( ͡ʘ ͜ʖ ͡ʘ).
Ada bokap haechan tanpa baju atasan, rambut basah, dan handuk dileher sedang memasak sesuatu.




Tbc

Your Daddy Or You?🤔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang