Chapter 44

13 3 0
                                    

Skip sekolah~~~

3L. Lemah, letih, lesu. Itu yang gue rasakan saat sampai di sekolah. Keadaan suram itu dirasakan oleh Yura.

"Lo sakit?"tanya Yura. Dia duduk di hadapan gue sambil mengerutkan alis nya.

"Hati gue yang sakit"

"Hah? Kenapa? Gagal hati?"Yura panik karena tak biasa nya dia melihat Heera seaneh ini.

"Gagal jadi yang pertama dan untuk selama nya"kata gue sambil memasang wajah sedih.

Yura merasa ada yang salah.
"Lo berantem sama haechan? atau lo di marahin haechan? Jangan-jangan dia.."ucapan Yura terpotong.

"Iya, dia dan gue udah putus"

Demi dewa, Jantung Yura hampir berhenti berdetak ketika mendengar penuturan itu.
"Gue mau bilang jangan-jangan dia gak ngasih contekan ke lu tapi ternyata lebih parah dari itu, serius kalian putus?"

Gue mengangguk pelan.
"Iya"

"Kenapa?"

"Dia pacaran sama Yujin, gue selingkuhan nya.. di jadiin second choice, dia pacaran sama Yujin dengan alasan terpaksa balikan karena si Yujin lagi sakit dan gak punya waktu lama"

"Wah gila sih, udah kayak drama novel yang sering gue baca.. ribet banget kisah cinta lo, jadi masa putus? Gak ada jalan lain selain itu? Haechan gak pertahanin lo?"

"Dia gak mau putus tapi tetap mau sama si Yujin dari pada gue.. gila kan!! Udah ah gue malas bahas nya"

"Lo tenang aja, ada gue.. ada banyak cowo di luar sana yang jauh lebih baik dari haechan, gue yakin dengan tampang cantik kayak lo pasti bisa dapatin spek sugar daddy"kata Yura untuk menyemangati gue.

Spek sugar daddy? Papa nya haechan dong?.

.

.

.

Skip istirahat~~~

"Heera, nih buat lo"ucap Jeno, dia memberikan roti dan susu cokelat untuk gue yang lagi duduk sendirian di bangku taman sekolah.

Jeno duduk di sebelah gue sambil menyeruput minuman milik nya.
"Kok gak makan di kantin?"tanya Jeno.

Gue membuka bungkusan roti yang diberi Jeno lalu menggigit roti itu karena kebetulan masih lapar walau sebenarnya tadi sudah makan di kantin.

"Gue diet"

"Diet? Lu udah cantik kok"kata Jeno.

"Emang cantik, yang bilang jelek siapa?"

"bukan gue ya"

"Hahahaha, iya sih lo gak pernah bilang gue jelek.. makasih Jen"

Jeno berhasil membuat mood gue lebih baik.

"Tumben lo gak sama haechan, biasa kalian selalu berdua.. nempel kayak perangko"

Gue tarik omongan tadi, mood gue buruk lagi gara-gara Jeno.

"Gak usah bahas Haechan, gak mood mau denger nama nya"

Jeno merasa ada yang tidak beres, hari ini ketika di perhatikan lebih detail Heera seharian tak terlihat bersama Haechan yang artinya mereka sedang ada masalah.

"Hmm, ya udah kalau gak mau bahas tentang dia.. gue gak akan ngungkit soal dia"

"Lo tau gak soal Yujin?"

"Yujin? oooh cewe yang kemaren bermasalah sama lo itu, gue gak kenal banget sih tapi setau gue dia pernah pacaran sama haechan dan itu backstreet tahun lalu kalau gak salah"

"kok lu tau sementara gue enggak? sejak kapan lo tau Yujin sama Haechan pernah pacaran?"

Jeno kaget, sebagai sahabat bagaimana bisa Heera tak tau soal hubungan percintaan Haechan dan Yujin.

"kata nya lo gak mau ngungkit soal Haechan tapi lo nanya terus, lagian kok lo gak tau? lo kan sahabat nya? kenal dia sejak lama"

"itu yang gue gak habis pikir, gue gak tau apapun soal itu.. gila banget kan"gue kesel sampai mau meratakan sekolah kalau bisa. 

"ya udah gak masalah, gak semua hal lo harus tau tentang dia kan? mungkin dia emang gak mau banyak orang tau tentang hubungan percintaan nya.. setiap orang butuh privasi bahkan ke sahabat nya sendiri"kata Jeno sambil mengelus kepala gue. 

Perkataan Jeno membuat gue mengatur kembali pemikiran dan perasaan. Mungkin yang Jeno katakan ada benarnya, gak semua hal harus di ketahui oleh orang lain sedekat apapun hubungan orang itu dengan yang lain. gue akhirnya paham dan berusaha untuk tidak marah lagi tapi rasa kesal masih tersimpan di dalam hati gue karena kalau jujur dari awal gue gak akan sesakit ini nerima kenyataan kalau Haechan suka sama orang lain selain gue. 

"lo ngerasa ada yang aneh gak sih? kenapa orang yang lewat di depan kita merhatiin lo kayak lo buronan lapas"kata jeno.

Sangking kesal nya gue sampai tak memperhatikan sekeliling, beberapa siswi terlihat berbisik namun pandangan nya ke arah gue dengan pandangan jijik. 

"jangan-jangan mereka ngira kita pacaran?"tanya Jeno.

"mereka juga tau kali kita cuman temenan, kayak nya lebih dari itu.. apa gue ada buat salah ya?"

"emang apa salah nya kalau di gosipin pacaran sama gue? seenggak mau itu lo sama gue?"

Gue terdiam, bukan begitu maksudnya tapi kenapa jadi Jeno yang sensitif?.

"apaan sih lo, jangan bercanda kayak gitu deh.. kita kan emang teman"kata gue sambil mentoel bahu tegap Jeno.

"tapi..."

Ucapan Jeno terhenti ketika Mark dan Yura datang sambil berlari sampai ngos-ngosan. 

"WOI! gosip.. gila!"ucap Mark.

"apa gosip apa?"tanya gue.

"RA!... lo beneran pacaran sama papa nya Haechan?!"ucap Yura. 

"HAH?!"gue sama Jeno kaget berjamaah.





Tbc

Sorry for late update guys

Jangan lupa like, komen dan follow

See you in the next chapter

Your Daddy Or You?🤔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang