Chapter 47

25 2 2
                                    

Skip rumah sakit~~~

Setelah di tangani, telapak tangan gue di perban dan di perbolehkan untuk pulang. Luka nya tak begitu dalam tapi goresan nya cukup panjang. Dalam waktu singkat gue mendapatkan luka baru lagi padahal baru saja sembuh dari luka yang lama.

"Bisa jalan gak? atau gue gendong aja"kata Haechan.

"Yang luka tangan bukan kaki, gue masih bisa jalan sendiri"

Haechan sangat khawatir mengingat darah yang keluar cukup banyak di sepanjang jalan ke rumah sakit dan untung nya Heera tak kehabisan darah.

"Ini semua gara-gara gue.. maaf ra, lo selalu terluka di sekitar gue"kata Haechan.

Gue menatap sekilas luka yang di perban lalu menghela nafas panjang.
"Yang salah itu Yujin, tuh cewe emang gak waras otak nya.. dia yang harus minta maaf ke gue!"

Haechan hanya diam dan pandangan nya menunduk ke bawah, dia sangat merasa bersalah.

"Jadi selama ini lo selalu di ancam sama perilaku abnormal nya dia?"

"Dia gak selalu begitu tapi gue gak bisa bilang enggak.. dia memang begitu dan gue terlalu baik sampai memaklumi semua perbuatan nya"

"Lo baik sama dia tapi jahat sama gue, cukup tau aja sih"

"Dia pernah ngancam bakal ngelukain lo kalau gue baik atau ramah ke lo.. selama ini gue selalu cuek dan dingin ke lo supaya dia gak melakukan hal buruk itu dan itu salah satu alasan kenapa gue gak mau semua orang tau kalau kita pacaran"

Mendengar penjelasan Haechan rasa nya semua mulai masuk akal, dia memang bersikap cuek dan dingin tapi gue mengira demi menjaga hubungan persahabatan agar tak hancur tapi ternyata lebih dari itu.

"Lain kali jangan sembunyikan apapun sesulit apapun lo menjelaskan nya ke gue.. gue paham situasi lo tapi gue tetap sahabat lo yang akan selalu disisi lo"

"Iya, gue minta maaf.. gue salah karena menyembunyikan banyak hal ke lo dan lain kali gak akan gitu lagi"

Haechan melebarkan kedua tangan nya.
"Gue boleh peluk lo gak?"tanya nya.

Disaat seperti ini pelukan memang di butuhkan. Gue dengan senang hati berjalan ke arah pelukan nya yang benar-benar gue rindukan.

"Heera!"tiba-tiba aja suara berat khas itu terdengar, Johnny muncul dengan ekspresi panik nya.

Pelukan yang terjadi hanya sepersekian detik itu pun terlepas karena suara papa nya Haechan.

"Papa?"

"Kamu gak apa-apa kan? Apa aja yang luka? Kaki nya gimana?"tanya Om Johnny.

"Yang luka tangan aja om, kaki aku baik-baik aja"

"Ya ampun! Astaga.. saya udah janji bakal jagain kamu loh tapi kamu malah terluka lagi, kalau gini saya bisa di marahin orang tua kamu"kata Johnny.

Johnny melirik ke Haechan. Dia memeluk putra nya.
"Kamu gak apa-apa kan? Ada yang luka gak?"

Gue memutar bola mata malas, seharusnya dari tadi!.

"Aku gak apa-apa"jawab Haechan yang bingung karena di peluk secara tiba-tiba.

Johnny sangking panik nya di kabarkan kalau Haechan bermasalah dan berada di rumah sakit tanpa basa-basi meninggalkan ruang rapat demi menemui putra nya, Kali ini Haechan adalah prioritas utama nya.

"Apa yang terjadi? Kenapa Heera sampai terluka seperti ini?"tanya Johnny.

"Eumm itu.., gimana ya jelasin nya"kata gue yang bingung harus mulai dari mana.

Pak guru muncul setelah selesai melakukan admimistrasi, dia yang mengabarkan keadaan Haechan pada Johnny tapi belum selesai memberi kabar panggilan nya di tutup secara pihak karena Johnny langsung pergi ke rumah sakit dan berakhir hanya mendapatkan sedikit informasi.

"Pak Johnny, anda harus ikut saya untuk ke sekolah karena ada yang harus di sampaikan pak kepala sekolah mengenai masalah ini"

"Oh iya pak, baik saya ikut sekarang juga"

"Heera, ini obat kamu.. ingat apa kata dokter tadi, kamu boleh pulang untuk istirahat nanti saya antar ke rumah"kata pak guru.

"Baik pak"

"Haechan, kamu ikut kembali ke sekolah"

"Saya mau jaga Heera saja pak, dia butuh seseorang untuk menemani nya"kata Haechan.

"Tidak bisa, kami membutuhkan penjelasan dari kamu mengenai masalah ini"

Haechan berusaha untuk menolak kembali ke sekolah demi menemani Heera di rumah tapi pak guru bersikeras untuk membawa haechan kembali ke sekolah.

"Chan, gue bisa di rumah sendiri.. lo harus ke sekolah untuk jelasin semua nya"kata gue.

"Tapi...."

"Lo harus jelasin ke semua nya supaya masalah ini cepat selesai dan lo gak terikat lagi sama Yujin.. dengerin gue ya"

Haechan mau tak mau mendengarkan ucapan Heera dan kembali ke sekolah bersama papa nya sementara Heera di antar pulang oleh pak guru.


Tbc

Jangan lupa like, komen dan follow ya guys☺️

See you in the next chapter guyssss

Your Daddy Or You?🤔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang