Chapter 41

25 2 4
                                    

Skip rumah~~~

Haechan membaringkan diri di atas kasur nya, dia lelah secara fisik dan batin. Pikiran nya terus menerus mengarah pada Heera, dia gelisah dan gusar karena ketahuan oleh Heera kalau dia berpacaran dengan Yujin tapi semua itu ada alasan nya, hanya saja Haechan juga tersulut api cemburu melihat kedekatan Heera dengan papa nya.

"Ada apa dengan Heera dan papa?! Sayang? Dia berani manggil papa gue sayang bahkan di depan gue?! Jadi dia selingkuh sama papa gue?"

Berkali-kali haechan menelfon Heera tapi panggilan nya selalu di tolak, dia yakin saat ini Heera pasti marah tapi dia juga berhak marah karena dia jalan dengan papa nya.

"Heera jawab please"monolog Haechan tapi tetap saja panggilan di tolak.

.

.

.

Skip mall~~~

"Itu ada yang nelfon, di angkat aja"ucap Johnny.

Gue menggeleng karena tak ingin mengangkat panggilan dari Haechan karena gue malas untuk bertengkar disaat perut lapar. Setelah tenang tadi, gue tetap ingin makan sushi jadi kami tetap pergi ke restoran sushi di mall.

"Biarin aja"

"Saya gak tau itu siapa tapi keliatan nya itu penting karena kamu di telfon berulang kali"

"Biarin aja, itu gak penting.. lebih penting makan"kata gue lalu memasukkan satu suapan sushi ke dalam mulut.

Johnny menggeleng pelan melihat mood Heera yang cepat sekali berubah, tadi dia menangis sampai sesegukan terus sekarang makan seperti anak kecil yang kesenangan.

"Abis nangis enak nya emang langsung makan sih hahahahahaha"kata gue.

"Makan yang pelan, nanti tersedak"kata Johnny, dia melihat pipi Heera menggembung karena kepenuhan.

Gue menggeleng cepat, tidak perlu khawatir karena soal makan gue nomor 1. Gak akan tersedak.

"Ini enak banget loh, om mau coba ga?"

"Enggak, saya makan ini aja"

"Cobain dulu om, ini enak pakai banget gak bohong deh"

"Saya gak mau, gak suka itu"

Om Johnny menepis tangan gue sehingga sushi yang gue kepit pakai sumpit jatuh ke mangkok saus nya dan cipratan saus mengenai baju gue.

"Yaah! Aduuuh kenak baju lagi.. gimana sih om, gitu aja pakai tenaga dalam"dumel gue.

"Lap pakai tisu cepet"Johnny memberikan tisu ke Heera.

"Bentar deh aku ke toilet buat bersihin ini"

"Hmm iya"

Gue berlari kecil ke toilet untuk membersihkan noda cipratan saus sementara Johnny yang merasa bersalah pun langsung memakan sushi pemberian Heera tadi.

tiba-tiba ponsel Heera kembali berdering.
"Haechan? Apa dari tadi dia yang nelfon?"gumam Johnny karena dia melihat ponsel Heera tapi tak berani mengangkat panggilan tersebut karena itu bukan urusan nya.

"Huwweeeekkk, sushi ini.. aku terpaksa memakan nya"kata Johnny, dia tidak suka sushi yang hendak di beri Heera tapi tetap di telan.

Beberapa saat kemudian gue kembali dari toilet, di depan tempat duduk kami ada dua orang perempuan. Salah satu nya ketahuan diam-diam memfoto Johnny yang sedang makan. Gue paham perasaan mereka, Om tua itu memang tampan.

"Sini biar gue bantu"

"Eh! Hp gue!"

Perempuan itu kaget hp nya gue ambil, gue cuman mau bantu kelakuan mereka dengan memfoto wajah Johnny lebih dekat.

Ckrek
Ckrek
Ckrek
Ckrek

"Kamu ngapain sih?"tanya Johnny.

"Diem dulu om, gue lagi bantu cewe itu untuk fotoin muka om"

"Hah?! Apaan sih, berhenti gak!"

"Oke selesai, gini kan bagus kalau dari deket"

Gue kembali ke tempat duduk dua perempuan itu.
"Nih hp lo, gak perlu say thank you ke gue.. gue paham perasaan liat orang ganteng tapi Om itu punya gue, lo nikmatin aja foto nya"kata gue dengan ekspresi tengil.

"Apaan sih! Gak jelas, siapa juga yang fotoin cowo itu"

"Haha, malu ya ketahuan"ledek gue sambil kembali ke tempat duduk gue.

Dua perempuan itu menjadi malu karena ketahuan dan berakhir pindah tempat.
Johnny menatap tajam ke arah gue, dia terlihat kesal.
"Apa maksud kamu memfoto saya tanpa izin?"

"Jangan marah ke gue dong om, mereka tuh lebih dulu yang fotoin om tanpa izin"

"Ya terus ngapain kamu ikut-ikutan"

"Iseng aja sih, biar gak sedih lagi.. jangan marah dong om, kalau gitu kita berdua aja foto bareng"

"Gak mau"

"Dih ngambek"

"Berisik"

"Udah jangan ngambek, cis dulu gih cepet.. ciiiiiiis!"

Ckrek
Ckrek

"Senyum dong om, senyum dikit!"

"Gak mau, saya gak mood untuk senyum"

"ya udah aku aja yang senyum"

Ckrek
Ckrek

Keseharian gue di mall bersama papa nya haechan ternyata mampu membuat gue setidaknya untuk beberapa saat lupa dengan masalah yang ada. Setelah makan selesai kami pun pulang dan gue ketiduran di sepanjang jalan.





Tbc

Gaje gak sih?

Komen dong

Jangan lupa like dan follow juga

Ada yang mau req cerita ga?

Atau

Req pemain gitu, author rada buntu ide nih🙂

Your Daddy Or You?🤔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang