Chapter 45

10 3 0
                                    

Ketika Yujin sedang berbincang dengan teman-teman nya, kedatangan Haechan membuat semua orang diam termasuk Yujin tapi dia bersikap seolah tak terjadi apapun.

"Kita harus ngomong berdua, sekarang!"kata Haechan.

"Bentar ya guys.. gue keluar dulu"kata Yujin.

Haechan menyeret Yujin ke tempat sepi. Dia terlihat kesal karena mendengar gosip tak enak mengenai Heera dan satu-satu nya orang yang bisa menyebar gosip itu adalah Yujin.

"Gak usah basa-basi, lo yang nyebar gosip itu kan?!"kata Haechan.

"Gosip apa sih?"

"Gak usah pura-pura gak tau, hanya lo yang tau kalau Heera ke mall sama bokap gue!"

Yujin tersenyum lebar.
"Oh yang itu, itu kan bukan gosip tapi fakta.. kamu kenapa sih? Gitu aja marah"

"Kenapa lo lakuin itu?! Lo tau kan itu gak bener!"bentak Haechan. Dia marah dan kesal apalagi melihat ekspresi Yujin serasa tak bersalah.

"Di mata aku itu bener, dia emang jalan sama papa kamu dan dia sendiri yang bilang kalau dia pacaran sama papa kamu.. kenapa kamu marah? Kenapa kamu bentak aku?!"kata Yujin.

Haechan benar-benar emosi.
"Lo tau apa soal Heera?! Lo tau apa soal hubungan dia sama bokap gue! Lo gak tau apa-apa!! Lo udah melewati batas!! Gue udah muak sama kelakuan lo, gue selalu sabar karena mengingat lo lagi sakit! Lo berhasil ngambil simpati gue untuk berada di hubungan gila ini tapi sekarang gue udah muak dan kita lebih baik putus!! Gue gak peduli sama lo yang lagi sakit mau sampai sekarat pun gue gak peduli!!"bentak Haechan.

Yujin panik, dia tidak mau hubungan nya dengan Haechan berakhir karena masalah ini. Yujin berlutut di depan Haechan untuk meminta maaf dan kembali ke sikap menyebalkan nya lagi.

"Maaf, maaf.. maafin aku.. aku gak akan gitu lagi.. maafin aku ya, jangan putus plis.. aku sayang banget sama kamu, kamu tau itu... tolong jangan akhiri hubungan kita.. aku tau aku salah tapi tolong maafin aku, aku gak mau kita putus.. Haechan.. maafin aku"kata Yujin.

Haechan sudah muak, Yujin akan berperilaku seperti ini jika dia meminta putus. Dia akan berlutut, menahan, menangis dengan segala dramatisi, dan berakhir mengancam.

"Berdiri!"

"Gak! Sebelum kamu maafin aku dan tarik kata-kata kamu yang minta putus aku gak akan berdiri.. aku akan selalu berlutut di depan kamu"Yujin mulai dengan keras kepala dengan segala keegoisan nya.

"Gue capek sama perilaku lo!! Berdiri sekarang!!"Haechan menarik Yujin untuk berdiri tapi Yujin tetap menolak dan tetap berlutut.

"Gak mau!! Aku gak mau putus! Kamu udah janji bakal selalu di samping aku! Aku gak punya banyak waktu untuk hidup dan kamu tau itu!!.. kenapa kamu mau mengingkari janji kamu? Apa karena perempuan itu? Karena Heera!! Selalu saja karena dia!! Dia itu perusak hubungan kita!!"bentak Yujin.

"Jangan bawa-bawa Heera!!"

"Itu benar!! Semua gara-gara dia!! Dari awal kita pacaran kamu selalu ingin hubungan kita di tutupi bukan untuk menjaga privasi tapi demi Heera kan?! Supaya dia gak tau karena kamu mau menjaga perasaan nya? Karena dia sahabat kamu? Kamu jaga perasaan nya tapi kamu pacaran sama aku!! Kamu yang jahat disini tapi berperilaku seolah aku yang paling jahat!! Kamu jaga perasaan dia terus perasaan aku gimana? Disatu sisi kamu punya hubungan sama aku tapi disisi lain hubungan kamu sama Heera terlihat lebih romantis dan mesra dari pada hubungan kita!!"bentak Yujin.

Haechan memijat pelan batang hidung nya, kenapa masalah ini jadi merambat kemana-mana?! Dia hanya ingin lepas dari ikatan ini.

"Jangan melebarkan permasalahan!! Gak usah bawa-bawa Heera!! Masalah kita udah selesai dari dulu, gak perlu di ungkit!"

"Aku tetap gak mau putus sama kamu!! Kalau kamu nekat aku bisa lebih nekat! Aku bakal bunuh diri kalau kamu minta putus sekali lagi!"Yujin mengambil pecahan kaca yang ada di tanah.

Dia menggunakan kaca yang tajam itu untuk mengancam Haechan, bahkan dia berani menusuk kan kaca ke leher nya agar Haechan menarik kembali perkataan nya itu.

"Yujin!! Lo gila! Lepasin kaca itu!!"

"Gak! Kamu gak boleh jauh dari aku!"

Tiba-tiba Heera muncul dari belakang Yujin, dia mendengar percakapan mereka sejak tadi dan muncul ketika suasana menjadi lebih buruk.

"Dasar orang gila!"umpat gue.

Mark, Yura dan Jeno berdiri di belakang gue untuk jaga-jaga. Sementara Haechan berdiri di belakanh Yujin. Gue dan Yujin saling berhadapan, dia harus gue tampar supaya sadar diri.

"Ini semua gara-gara kamu!! Heera lebih baik kamu mati dari pada hidup di antara hubungan aku sama Haechan"kata Yujin.

"Gila ya lo?!, lo yang hampir mati bodoh!"kata Gue.

Gue maju satu langkah untuk menepis tangan yang memegang kaca ke leher nya Yujin tapi dia mundur juga.

"Lo maju! Gue bakal bunuh diri di depan lo!"ancam Yujin.

Gue gak yakin, mungkin dia hanya menggertak tapi saat gue maju satu langkah kaca itu mengenai leher nya Yujin sampai berdarah dan dia tak main-main dengan ucapan nya.

"Dasar sinting!! Liat tuh di belakang lo, si Haechan berlutut!!"bentak Gue. Yujin menoleh dan gue dengan cepat berlari ke arah nya lalu mengambil kaca yang dia pegang.


Sreeekk!!! Darah bercucuran ke tanah.





Tbc

Jangan lupa like, komen dan follow yaa

See you in the next chapter guys!!

Siapa yang pernah di posisi Yujin?🤭

Jadi kalian tim Heera Haechan atau Yujin Haechan?

😏

Your Daddy Or You?🤔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang