5-kehebohan di warung sate

60.6K 7.4K 812
                                    

Happy Reading💕

______________________________________

"Siapa duluan?" tanya Vander.

"Lo dulu," jawab Zura mengendikkan dagunya, menyiratkan agar Vander yang memulai pertarungan rap asal-asalan.

Vander mengangguk. Ia menggerakkan kepalanya ke kiri dan kanan sebagai pemanasan. Agar terlihat cool, dirinya memeletkan lidah yang dapat menghipnotis para kaum hawa.

"Yow," ucap Vander sebagai pembukaan.

Regie dan Zahir sudah menahan tawanya. Tolong, ini pasti akan heboh sekali.

Sementara Ram dan Vilas, hanya menyimak dengan raut datarnya.

"Oke, sebelum gue ngerap, alangkah baiknya jika ibu-ibu, bapak-bapak, adek, kakak, om, tante membaca basmallah terlebih dahulu." Vander menatap sekelilingnya, tepatnya pada para pelanggan sate yang tengah menatapnya.

Regie sudah tertawa. Nampaknya warung sate ini akan terjadi kekonyolan.

"Njir si Vander," sungut Zahir dari bangkunya. Ia menggeleng sembari tertawa kecil.

"Untuk pelanggan sate terhormat, gue minta waktunya sebentar ya," izin Vander yang diangguki oleh para pelanggan sate.

"Oke." Vander mengambil botol kecap di atas meja untuk dijadikannya mic. "Semuanya, put your hand's up." Laki-laki itu menaikkan satu tangannya keatas.

Terdengar suara seorang bocah laki-laki sekitaran usia 10 tahun. "Gak bisa bahasa enggres."

"Anjing." Regie menggebrak meja sembari tertawa.

"Angkat tangan lo, bocil," kata Vander kesal.

"Ketek gue bau, bang. Gak pake Rexona," jawab bocah itu lugu.

"Njir." Vander tertawa. Masih kecil sudah bau ketek, mana tau deodorant segala.

"Buruan brader," titah Zura jengah. Terlalu mengulur waktu si Vander ini.

"Woles, mba bro," balas Vander. Ia berdehem pelan dan mensejajarkan mic botol kecap dengan mulutnya. "Yo...yo...put your hand's up...put your hand's up..."

Para pelanggan warung sate menaikkan satu tangannya keatas, kecuali Vilas dan Ram.

"My name is Vander...panggil aja brader...jangan panggil father...karena gue bukan bapak lu, anjer..."

Regie sudah terbahak-bahak sampai terdengar bunyi ngikngok dari mulutnya.

Kaizo bahkan tersedak satenya, karena mendengar rap ngawur dari Vander.

"Yow, Zura...come on."

Kini giliran Zura yang beraksi.

"Yeahhh...this is Zura...i'm Zura...cantiknya gak pura-pura... sukanya bergembira...oke all, please say bwraaahhh...."

"BWRAAAHHH..." Para pelanggan sate kompak menyerukan kata tersebut.

Azzura Revenge (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang