Lagunya enak ye, pala gue auto goyang-goyang dengerin nih lagu🤣
Happy Reading💕
______________________________________
Zura berdiri dihadapan tiang bendera tak lupa tangan kanannya yang terangkat di pelipis kanannya untuk hormat pada sang merah putih itu.
Zura tak sedang upacara, namun dihukum karena aksi kekerasannya pada Stasia. Ini menjadi peringatan kedua untuknya.
Gadis savage itu berdiri dengan santainya. Sudah seringkali dirinya dihukum saat berada di sekolah lamanya.
Zura mendongak kala ada sebuah topi yang terpasang di kepalanya. Zura menoleh, terlihat Raven yang menatapnya datar. Lalu beralih lagi ke Gama dan Chander.
"Ini minum." Chander menyodorkan air mineral yang dibelinya di kantin tadi.
Zura baru mau mengambil air itu namun Raven merebutnya untuk membukakan penutup botolnya dan menyerahkannya pada Zura.
Zura malah terkekeh. Raven seakan menganggapnya gadis lemah yang bahkan membuka penutup botol saja tak bisa.
Zura mengambil air itu dari tangan Raven lalu meneguknya hingga tersisa setengah.
Gama memandangi lekat wajah Zura. Lagi, di wajah cantik itu terdapat goresan luka. Kemarin saat mendengarkan tangisan Zura, laki-laki itu seolah ingin selalu berada di sisi Zura. Ada rasa ingin melindungi yang tumbuh dari dalam dirinya.
"Gak capek?" tanya Gama setelah bergelut dengan pikirannya.
"Capek lah," jawab Zura. "Tapi gue udah biasa kayak gini," sambungnya.
"Sampe kapan dihukumnya?" tanya Raven.
"Sampe sekolah ini udah lumutan." Zura terkekeh melihat raut datar yang ditampakkan oleh ketiga laki-laki tampan itu. "Sampe jam istirahat."
Chander mengangkat sedikit tangannya dan memandangi jam tangan yang melingkar indah di pergelangan tangannya. "Masih 20 menitan lagi baru istirahat," katanya dan beralih menatap Zura.
"Kabur aja, Ra," ajak Raven sesat. "Masih lama, yang ada lo malah jadi ikan asin."
"Gue kan udah bilang, kalo gue udah terbiasa dihukum kayak gini," balas Zura.
"Ntar lo pingsan." Raven berdecak malas.
Zura tertawa keras hanya tiga detik karena itu tawaan yang dibuat-buatnya lalu rautnya menjadi datar. "Apaan banget pingsan, fisik gue itu kuat."
Tapi batin lo, Zura? tanya Gama dalam hati.
Lalu atensi mereka teralihkan saat mendengar pekikan alay dari para siswi.
Zura melebarkan matanya, melihat siapa yang menarik perhatian para kaum hawa SMA BHARATIYA.
Itu Rhigo.
Pria berdarah Italia itu memakai kacamata hitamnya. Ada sang sekertaris disebelahnya dan dua bodyguard di belakangnya.
Terdengar teriakan tanpa tau malu.
JADIKAN AKU SUGAR BABY MU, OM.
Kemudian terdengar sahutan.
JANGAN OM, JADIKAN DIA SUGAR BABI AJA.
Lalu ada yang berteriak lagi.
OM HOT BANGET, ADEK JADI MELELEH.
OM, OM APA YANG BIKIN NGINGOK?
GAK TAU
CEPAT BANGET NYERAHNYA.
CAPEK MIKIR, HIDUP GUE KEBANYAKAN BEBAN.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azzura Revenge (End)
Fiksi RemajaAzzura Thalassa Adicandra atau dipanggil Zura, gadis berusia 16 tahun yang bergabung dalam agen rahasia dalam mengusut kasus kejahatan bernama THUNDEROUS agen yang identik dengan pakaian hitam. THUNDEROUS ini sering bekerjasama dengan pihak kepolisi...