Okey udah mau masuk konflik ke-1.
Konflik 1 : Zura vs Rhigo dan pembalasan dendam Zura ke Stasia dan Lavi.
Happy Reading💕
______________________________________
Rhigo, pria berdarah Italia itu tersenyum miring melihat sebuah foto seorang gadis yang tengah duduk di atas motor. Terlihat sangat cantik dan badass, namun itu tak membuat Rhigo terpikat.
Pembalasan, itulah yang berada dipikiran Rhigo.
Rhigo meremas erat foto Zura lalu melemparnya ke tempat sampah.
Akhirnya, selama penantiannya beberapa Minggu ini, ia berhasil mendapatkan identitas gadis lancang itu.
"Sekarang giliran ku, gadis lancang!" desisnya tajam. Ia mengambil gelas yang berisikan wine lalu meminumnya hingga tandas. Meletakkan gelas kosong itu ke tempat semula.
"Aku akan membuat mu benar-benar menderita, seakan kau berada di neraka," ucapnya sarkastik. "Karena kau telah berani mengusikku."
Intinya, jangan pernah bermain-main dengan seorang Rhigo Xioneous Matthew. Karena balasan dari pria berdarah Italia itu akan berkali-kali lipat. Seakan kau telah menciptakan neraka mu sendiri.
Dan kini. Zura, gadis savage yang memendam banyak luka akan berhadapan dengan sang pria arogan. Entah berapa banyak masalah lagi yang akan Zura hadapi.
Seumpamanya, Zura telah berani memasuki kandang singa. Entah singa itu berhasil menerkamnya atau Zura yang terlebih dahulu membunuhnya. Atau mungkin Zura berhasil menjinakkan singa jantan itu.
Ya, anggaplah Rhigo sebagai singa jantan.
_____________________________
Zura yang tadinya mendengarkan penjelasan guru di depan kelas menoleh kebelakang saat Raven menusuk-nusuk punggungnya pelan menggunakan penutup bolpoin.
Zura menaikkan satu alisnya pertanda 'apa?'
"Pinjam bolpen lo, punya gue macet," ucap Raven pelan.
"Gue cuma punya satu," jawab Zura seadanya dan kembali memfokuskan dirinya memperhatikan guru di depan.
Decakan kesal keluar dari mulut Raven. Sebenarnya Raven hanya beralasan ingin meminjam bolpoin, ia merasa bosan dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Walaupun dirinya orang Indonesia, tapi kenapa otaknya susah sekali mencerna pelajaran Bahasa Indonesia.
Hanya ada satu cara untuk menghilangkan rasa jenuhnya... berbicara dengan Zura tanpa ketahuan guru.
Tak kehabisan akal, Raven menendang-nendang pelan kursi Zura. Gadis yang diganggu itu pun terlihat sangat kesal, namun menyenangkan dimata Raven.
Keusilan Raven tak luput dari penglihatan Chander dan Gama.
"Sialan!" umpat Zura pelan. Ia menoleh dan menghunuskan tatapan tajamnya.
Raven tersenyum tipis melihat raut kesal yang ditampilkan Zura.
"Lo kenapa, anjing?!" sarkas Zura pelan agar tak ketahuan guru.
"Bosan," jawab Raven jujur.
Zura ber oh ria. "Kalo lo bosan, minum baygon."
KAMU SEDANG MEMBACA
Azzura Revenge (End)
Novela JuvenilAzzura Thalassa Adicandra atau dipanggil Zura, gadis berusia 16 tahun yang bergabung dalam agen rahasia dalam mengusut kasus kejahatan bernama THUNDEROUS agen yang identik dengan pakaian hitam. THUNDEROUS ini sering bekerjasama dengan pihak kepolisi...