53-Tersisa 2 Minggu.

30.1K 4.2K 1.5K
                                    

Sksksksksk

YANG SELALU DUKUNG GUE MAUPUN CERITA AZZURA REVENGE, GUE UCAPIN MAKASIH BANYAK YA❤️ MAAF BELUM BALAS KOMEN KALIAN SATU PERSATU.

KALIAN KALO BINGUNG MAU PANGGIL GUE APA, PANGGIL AJA ICHA.

APA YANG KALIAN SUKAI DARI CERITA AZZURA REVENGE?

APAKAH MASIH ADA KAPAL YANG TEROMBANG-AMBING??!!!!!

YANG UDAH PUNYA KAPAL MANA NIH? KAPAL APA KALIAN?

Happy shopping

eh salah

happy sinting

Aduh salah lagi

Happy banting

Anj lah salah mulu

Happy salting

Typo

Happy ending

Lah anjir

Happy kambing

Dah lah cape

Happy Reading💕

______________________________________

Zura tengah tersenyum melihat ketiga sahabatnya tertawa sembari bermain air. Tampak menikmati deburan ombak yang tenang dan semilir angin menerpa wajah mereka. Keempat sahabat itu terlihat sangat bahagia seakan melupakan semua beban yang ada. Terutama Chander, laki-laki itu selalu menggunakan waktu kebersamaannya dengan baik. Tak ingin melewatkan sedetik pun kebahagiaan itu, terutama senyuman yang mengembang di bibir gadis yang disayanginya. Chander selalu mengingat jelas senyuman indah itu di benaknya.

Chander tersenyum tipis saat Raven dan Gama menggendong Zura lalu menjatuhkannya ke dalam air. Kemudian mendongak menatap langit, raut wajahnya berubah menjadi datar.

Tolong denger permintaan gue. Batin Chander penuh harap.

Chander memejamkan matanya sejenak lalu menampakkan senyumannya. Ia melangkah menuju ketiga sahabatnya itu. "Anjir, Gam, perih bego," umpatnya saat Gama memercikkan air laut ke wajahnya.

"Padahal bukan air cabe." Gama tertawa. "Kenapa bisa perih ye?"

"Itu karena air laut dulunya terbuat dari air mata mantan, yang awalnya bikin perih di hati, jadi perih juga di mata," sahut Raven asal.

"Ogeb, salah. Air laut tuh terbuat dari air le mineral yang udah kadaluwarsa, awalnya manis jadi perih dimata," kata Zura lalu terkekeh kecil.

"Salah, air laut itu terbuat dari air cucian beras para ibu-ibu, terus bersatu membentuk laut." Chander menimpali tak kalah ngawur.

"Lo bertiga gak lulus SD ye kan?" Gama menatap selidik ketiga sahabatnya. "Air laut itu tercipta karena Allah SWT, sang maha pencipta." Laki-laki itu mengadahkan kedua telapak tangannya keatas, layaknya orang yang sedang berdoa.

"Bener juga," sahut Zura sembari menggeleng kecil.

"Nah kan." Gama menepuk-nepuk pelan dadanya, bangga atas jawabannya. Seharusnya ia mendapatkan peringkat pertama di SMA BHARATIYA, tetapi malah selalu masuk ke dalam peringkat 30 besar terbawah. Kenapa bisa?

Azzura Revenge (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang