32-Debat

36.8K 4.5K 417
                                    

Happy Reading💕

______________________________________

Zura menghela nafasnya gusar menunggu Rhigo yang sedang bertemu dengan seorang kliennya di sebuah restoran bintang lima. Gadis itu duduk di meja lain, namun tak jauh dari meja Rhigo.

Baru saja pulang sekolah, Rhigo langsung menyuruhnya ke restoran yang ditempatinya untuk menunggunya, menggantikan bodyguard sebelumnya. Sudah ada sekitar 1 jam lebih dirinya menunggu atasannya itu.

Hingga suara seseorang yang memanggilnya membuyarkan lamunannya.

"Honey."

Zura mengarahkan tatapannya ke sumber suara, gadis itu tersenyum. "Kaizo."

Tak hanya Kaizo, tetapi ada Asher dan Gernon juga.

Zura berdiri dari duduknya. Ia memeluk Kaizo melepas rindunya yang dibalas penuh rindu juga oleh Kaizo. "Gue kangen banget sama lo, Ra," kata Kaizo sembari mengusap rambut Zura.

"Tapi gue gak," balas Zura bercanda.

Kaizo berdecak. Pelukannya terlepas, pria itu menyentil kening Zura kesal.

"Sialan lo," umpat Zura.

"Gue gak di peluk nih." Suara Gernon mengalihkan atensi Zura. Gernon merentangkan kedua tangannya, meminta Zura masuk ke dalam pelukannya.

Zura terkekeh lalu memeluk Gernon erat. "Makin putih lo," kata Zura yang suaranya teredam di dada bidang Gernon.

"Oh jelas," balas Gernon kemudian terkekeh.

Zura melepaskan pelukannya. "Kalian kok bisa disini?" tanyanya sembari menatap ketiga pria itu bergantian.

"Ada pertemuan sama petinggi kepolisian," jawab Gernon. "Terus lo?" tanyanya balik.

Zura mengendikkan dagunya. "Tuh si bocil," arahnya pada Rhigo yang masih berbincang dengan kliennya.

"Si licik," sinis Kaizo.

Asher telah memberitahukan Kaizo dan Gernon mengenai permasalahan Zura dan Rhigo, hingga harus tinggal di mansion pria berdarah Italia itu.

Lalu keempat inti THUNDEROUS itu duduk sembari berbincang, ralat hanya Kaizo, Zura dan Gernon.

Asher, pria dingin itu hanya diam, memperhatikan Zura yang sedang mengoceh.

"Ra," bisik Kaizo.

"Kenapa bisik-bisik?" tanya Zura bingung.

"Biar Asher gak denger," jawab Kaizo, menatap Asher. "Lo tau gak, Asher mulai berubah."

"Berubah?"

"Udah gak marah-marah lagi, ya walaupun tetap dingin sih, cuma anehnya, dia selalu ke kamar lo, kalo malam-malam."

"Njir ngapain ke kamar gue?" Zura menatap Asher yang juga menatapnya.

"Gak tau, tapi keknya dia tidur deh di kamar lo," balas Kaizo. "Gue kemarin coba bikin Asher marah, tapi gue gak di marah-marah anjing, biasa kan tuh orang gampang marah ye. Malah lebih banyak diamnya."

"Kok bisa gitu?" bingung Zura.

"Kalian berdua membicarakan ku?" tanya Asher dingin.

Kaizo langsung menjauh dari Zura. "Pede banget lo," balas Kaizo.

Azzura Revenge (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang