39-Kenapa bisa?

42.3K 4.8K 1.1K
                                    

Mulai dari chapt sebelumnya (chapt 38) sampe kedepannya, kita bakal masuk zona "crazy smiles"

Happy Reading💕

______________________________________

Pagi hari, pada hari Minggu, disebuah kamar seorang laki-laki, terdengar teriakan makian yang menggelegar.

"ANJING, BABI, SIALAN, GOBLOK LO!!" Zura terus saja memukuli Vilas, membuat laki-laki itu meringis kesakitan.

"Sakit anjing." Vilas berusaha menghindari tendangan maut dari gadis itu.

"GILA BIBIR GUE MEMBLE, ANJING BIBIR GUE GAK SUCI LAGI, BANGSAT." Zura menjambak rambut Vilas. Bahkan terdapat beberapa helaian rambut laki-laki itu yang melekat di telapak tangannya.

"SAKIT, RA!!" Vilas memegangi tangan Zura yang menarik-narik kasar rambutnya. "Jangan salahin gue, salahin bibir lo yang ngegoda gue."

"ASU LO!!" Zura menampar bibir seksi Vilas, hingga terdengar ringisan dari mulut laki-laki itu. Walaupun rasa pusing masih melanda kepalanya, namun Zura masih mampu membabat habis laki-laki pencari kesempatan dalam kesempitan itu.

Zura menarik kaos Vilas dibagian kerahnya, menempatkan kaki kanannya ke depan kaki kanan Vilas. Meraih kedua tangan laki-laki itu lalu mencengkram erat tangan satunya. Zura menarik tubuh Vilas kedepan hingga keatas, terlihat tubuh Vilas yang terangkat. Setelah itu, Zura membanting keras tubuh laki-laki itu ke lantai.

Bruk!!

"ANJING." Vilas meringis keras, memegangi punggungnya yang terasa remuk redam.

Zura mengambil ancang-ancang untuk melakukan gaya smackdown.

"Zura bangsat!" Vilas melotot saat Zura akan menindihnya kasar.

Zura meloncat kearah Vilas. "SMACKDOWN!!!"

"AKHHHHH!!" Vilas memegangi perutnya sebab gadis itu menindih tubuhnya dan sikunya yang menumbuk perutnya.

Zura berdiri. "Mampus lo." Ia menuju kearah cermin yang berada di kamar Vilas. Ini sudah kelima kalinya gadis itu melihat kondisi bibirnya yang membengkak. "Anjir bibir gue." Zura mengusap-usap bibirnya. "LO CIPOK BIBIR GUE KEK GIMANA ANJING! KENAPA BISA DOWER BANGET KEK DISENGAT TAWON?!!"

Vilas yang tadi meringis, tiba-tiba tersenyum tipis mengingat kejadian semalam yang menurutnya luar biasa. Ah jadi mau lagi.

"Tapi lo juga suka, malah bilang manis kek permen milkita, rasa strawberry," goda Vilas sembari meringis kecil, memegangi perutnya yang terasa nyeri. Kemudian duduk di tepi ranjang menatap Zura yang menampakkan raut sangar.

"GUE KETAPEL JUGA BIJI MATA LO!!" teriak Zura murka. Masa bodoh jika kedua orang tuanya Vilas mendengar teriakannya.

Semalam, saat Vilas membawa Zura ke rumahnya, kedua orang tua Vilas mengira jika itu adalah kekasih Vilas. Saat Mama Vilas menanyakan kenapa Zura bisa dalam kondisi mabuk, Vilas menjawab jika Zura dicekoki minuman beralkohol oleh temannya.

Orang tuanya Vilas yang memang belum pernah melihat atau mendengar Vilas dekat dengan seorang gadis, justru merasa senang saat Vilas membawa Zura ke rumahnya. Bahkan sebelumnya, mereka mengira jika putranya itu menderita kelainan, seperti gay. Tetapi ternyata salah.

Syukurlah.

"GILA, GUE BAKAR JUGA NIH KAMAR." Zura masih mengamuk tak jelas. Ia melangkah menuju Vilas, memberi bogeman indah di rahang laki-laki itu.

Azzura Revenge (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang